Probolinggo
MUI Gelar FGD Jaga Situasi Kamtibmas Yang Kondusif
Memontum Kota Probolinggo – MUI Kota Probolinggo bersama Polres Probolinggo Kota,menggelar Focus Group Discussion yang dihadiri TNI,KPU,Bawaslu,Perwakilan Tokoh Masyarakat,Agama, FKUB,Perwakilan Banser,Pemuda dan ormas yang ada di Kota Probolinggo
Dalam kegiatan yang diinisiasi oleh MUI Kota Probolinggo, dibuka Kapolres Probolinggo Kota,AKBP.Alfian Nurrizal, berlangsung di Hall Rupatama Mapolres Probolinggo Kota.Rabu (24/10/2018).
“Kegiatan ini intinya untuk menjaga situasi Kamtibmas kondusif jelang Pilpres dan Pileg di Kota Probolinggo.Untuk itu, perlunya peran serta masyarakat dalam menghadapi masa kampanye saat ini, agar berjalan aman, damai dan tidak ada gesekan-gesekan sedikitpun yang menimbulkan konflik sosial,”terang Sekretaris MUI Kota Probolinggo,Ky Nur Hasan
“Makanya, kita selalu memberdayakan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda guna membantu kepolisian dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu Tahun 2019 mendatang, sehingga bisa berjalan kondusif,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu tujuan dilaksanakan FGD tersebut, guna menyamakan persepsi dalam menciptakan kamtibmas menjelang pelaksanaan Pemilu mendatang.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita, untuk menyatukan persepsi menyatukan tujuan dalam menghadapi situasi Pemilu ini.Kita akan berdayakan tokoh masyarakat, agama dan tokoh pemuda guna membantu pihak TNI dan Polri dalam pelaksanaan Pemilu 2019 berjalan kondusif,” ujarnya.
Sementara itu,Ketua MUI Kota Probolinggo,KH,M.Nizar menyatakan peran serta masyarakat sangat penting, dalam menghadapi masa kampanye, agar berjalan aman, damai. Kemudian, agar tidak ada gesekan-gesekan sedikitpun yang menimbulkan konflik sosial. Selain itu, adanya pihak-pihak yang memiliki interes tinggi dalam Pemilu 2019 mendatang, diantaranya kategori pemilih yang mendukung salah satu calon.
“Peran masyarakat dan berbagai kalangan sangat penting untuk mewujudkan pemilu damai,” jelasnya.
Menurut Nizar, pada era globalisasi dan digitalisasi informasi berkembang dengan sangat cepat, dan masyarakat bisa menjadi hakim dan kadang bisa menjadi korban. Ini menjadi tantangan dan tugas yang sangat berat.
“Kita semua bisa menjadi korban dari media sosial (medsos). Hal ini bisa menjadi salah satu celah yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk mengganggu stabilitas keamanan. Atas hal ini, maka masyarakat dan kita semua jangan sampai terpengaruh dengan isyu-isyu hoaxs maupun yang menyesatkan. Kita harus bisa menjadi penyejuk terhadap isu-isu tersebut, guna untuk menjaga kamtibmas,” ungkapnya.
Ditegaskan, pada setiap situasi dan kesempatan yang ada selalu memikirkan keamanan dan berusaha menciptakan situasi keamanan yang kondusif. Namun, untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat. Bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri.
“Ini menjadi tanggung jawab bersama yang harus kita pikul, Polri dan TNI tidak ada apa-apanya tanpa dukungan dari segenap unsur masyarakat,” tegas KH.Nizar.(geo/yan)