Kediri
Produksi Jagung Melimpah, Kabupaten Kediri Persiapan Ekspor
Memontum Kediri–Bupati Kediri, Hj.Haryanti Sutrisno menegaskan produksi jagung untuk pakan ternak di Kabupaten Kediri melimpah, dari luas 4.900 ha dengan produktivitas 6,5 ton per ha, mampu memproduksi 31,8 ribu ton.
Pada kegiatan Gerakan Panen Jagung Serentak bersama Kementerian Pertanian (Kementan) di Desa Pelemahan Kecamatan Pelemahan Kabupaten Kediri, Bupati dr.Hj.Haryanti mengatakan, saat ini harga jagung di tingkat petani sudah stabil Rp 5.050 per kg sehingga tidak lagi menyebabkan harga pakan mahal. Sebelumnya di harga Rp 5.500 per kikogram, peternak menangis. Kita telusuri mahalnya harga jagung karena jagung dibawa keluar oleh pengusaha besar sehingga terjadi kelangkaan jagung untuk pakan. ” Sekarang harga jagung sudah normal dan kami tahu permasalahan, peternak sudah mudah mendapatkan jagung untuk pakan, ” katanya.
Sehingga, lanjut Haryanti, kedepan praktek bisnis yang dilakukan perusahaan besar ini harus dihentikan. “Solusi ke depan, kami akan optimalkan BUMD untuk menampung jagung supaya tidak terjadi kekosongan pasokan, kemudian, stok jagung di Bulog kami berharap harus dioptimalkan sebagai buffer stock,” bebernya.
Bupati Haryanti juga mengapresiasi dukungan Kementan hingga saat ini yang terus memacu peningkatan produksi jagung di Kediri melalui pemberian berbagai jenis bantuan, sehingga petani sangat merasakan bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian. “Kami sangat mengapresiasi perhatian Kementan yang selalu supprort traktor dan alat mesin lainnya, bibit dan pupuk. Dengan bertambahnya area dan jumlah bibit yang ditanam, bantuan pupuk harus bertambah,” tuturnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi menegaskan, gerakan panen jagung secara serentak ini dapat menjadi bukti petani masih bisa mencukupi kebutuhan jagung saat ini. Produksi jagung secara nasional, sejak Januari-September 2018 Indonesia sudah ekspor jagung 372 ribu ton. Jika dikurangi rencana impor 100 ribu ton, diperoleh surplus 272 ribu ton. “ Jika ditambah lagi dengan menghemat stop impor selama ini sekitar 3,5 juta ton pertahun setara Rp 10 triliun, maka surplus total menjadi 3,77 juta ton setahun. Tahun lalu 2017, tidak ada impor jagung pakan ternak,” tegasnya. Hadir dalam kegiatan Gerakan Panen Jagung Serentak itu Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, Dandim 0809/Kediri, Letkol Kav. Dwi Agung Sutrisno dan para petani. (kom/mid/im/yan)