Sidoarjo

H Sungkono Tekankan Kerukunan dalam Pilpres, Disampaikan dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Diterbitkan

-

Anggota MPR RI, H Sungkono , saat bertemu dengan 120 warga yang mengikuti sosialisasi program 4 pilar berbangsa dan bernegara, Rabu (16/1/2019). (fan)

Memontum Sidoarjo—- Perbedaan pilihan Pilpres, jangan sampai mengorbankan kerukunan. Pilpres memang penting untuk memilih presiden, tetapi kerukunan masyarakat jauh lebih penting. Hal itu disampaikan anggota MPR RI, H Sungkono, saat bertemu dengan 120 warga yang mengikuti 4 pilar berbangsa dan bernegara yang diadakan, Rabu (16/1/2019) kemarin malam.

Menurutnya, dalam musim kampanye Pilpres ini, seperti telah terjadi peperangan di udara medsos antara kubu 01 dan 02. Terjadi polarisasi 2 kekuatan. Saling mencaci maki, menjelekkan lawannya dengan umpatan kotor seolah bangsa ini sudah kehilangan budaya timurnya.

“Sudah berapakali kita mengadakan Pilpres, tapi baru di Pilpres ini suasana politiknya sangat panas. penuh kegaduhan. Seolah kita meningggalkan persaudaraan, seolah kehilangan akal sehat,” terangnya.

Ia mengingatkan perlunya menjaga persatuan dan kesatuan. Boleh saja berbeda pilihan. Silahkan saja memberikan dukungan kepada Capresnya, tetapi gunakan pilihan kata yang sopan dan cerdas saat bertarung di Medsos.

Advertisement

Sebagai masyarakat yang berbudaya, jangan gunakan kata-kata kotor apalagi menjurus permusuhan.karena itu bisa memancing lawan politiknya.

Lebih jauh, ia meminta agar masyarakat lebih memikirkan masa depannya, bagaimana mendapatkan pekerjaan layak. Jangan berorientasi bekerja di pabrik, tetapi carilah wiraswasta.

Ia mengatakan, lebih baik menjual es tebu di jalan karena pendapatan kotornya bisa Rp 300 ribu/hari, daripada menjadi buruh pabrik. Substansinya, miliki usaha sendiri, dikelola sendiri dan berusaha kreatif untuk mencari rejeki.

Ia juga melihat, ada segelintir perilaku aneh para pengusaha yang mengejar keuntungan besar bukan untuk kemakmuran Indonesia tetapi uangnya ditimbun di luar negeri.

Advertisement

Pemilik usaha seperti itu hanya memanfaatkan kekayaan alam dan tenaga manusia Indonesia. Untuk itu, harus ada regulasi untuk mencegah uang-uang itu tidak kabur ke luar negeri.(fan/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas