Bondowoso
PAD Pariwisata Bocor, Wabup Bondowoso Wacanakan Aplikasi On Line
Memontum Bondowoso – Bupati Salwa Arifin, saat membacakan Jawaban Bupati terhadap PU Fraksi, menerangkan, untuk meningkatkan pendapatan retribusi terhadap PAD di Kawasan wisata Ijen, pihaknya akan melakukan addendum perjanjian kerjasama dengan Perhutani, dan BKSDA untuk peningkatan PAD. Disamping itu, juga akan dilakukan kerjasama dengan instansi terkait untuk pengawasan dan penertiban pungutan liar.
“Pemenuhan sarana prasarana pada destinasi wisata unggulan di Bondowoso. Jawaban ini sekaligus untuk menjawab pertanyaan dari Fraksi Gerindra-Nasdem,” ujarnya.
Sebelumnya dalam Rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi, Selasa (22/1/2019) sejumlah fraksi mempertanyakan belum maksimalnya pendapatan asli daerah dari sector pariwisata. Salah satunya, Farksi Gerindra-Nasdem. Melalui Abdul Majid, Juru Bicara Fraksi tersebut mempertanyakan, hasil investasi pemerintah daerah, sekitar Rp 10 milliar selama empat tahun terakhir ke sektor Pariwisata.
Pasalnya, setiap tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata masih sangat minim. Bahkan pada 2018 berkisar sekitar Rp 93 juta dari semua objek wisata yang dikelola.
Pihaknya mengindikasi kebocoran rata-rata Pendapatan Asli Daerah (PAD) sector pariwisata mencapai hampir 50 persen lebih. Penyebabnya, karena banyaknya oknum yang bermain yang tidak tersistem.Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan perlunya meratifikasi kembali perjanjian beberapa pihak terkait pengelolaan dengan baik
Menurutnya, Dinas Pariwisata tidak maksimal mengelola pendapatan ini.
Pemerintah Daerah Bondowoso berencana akan membangun aplikasi secara on line di beberapa objek wisata. Khususnya dalam hal ticketing bagi pengunjung.
Baca : PAD Pariwisata Bondowoso Bocor Kemana?
Wakil Bupati Irwan Bachiar Rahmat, usai mengikuti Rapat Paripurna Rabu (23/1), menerangkan, system secara on line tersebut akan juga dibarengi dengan pengawasan yang akan diperketat.
“ Ya kita nanti akan membangun aplikasi secara online. Sehingga tidak ada lagi, istilahnya face to face antara orang yang akan membeli tiket dan sebagainya. Dan pengawasan tentunya akan diperketat,” ujarnya. (ifa/yan)