Kota Malang

Para CEO Muda Indonesia Motivasi Mahasiswa UB

Diterbitkan

-

Para CEO Muda Indonesia bersama civitas akademika UB, dalam Forum 1st BYEF. (rhd)

Memontum Kota Malang—-Arus globalisasi dapat memberikan kontribusi positif dan negatif. Secara positif, globalisasi menjadi pendorong utama kemajuan suatu bangsa apabila didukung peran aktif pemuda yang berpikir kreatif dan mendobrak stigma negatif globalisasi bagi negara miskin dan berkembang. Sementara dampak negatifnya, kecanduan konten, games, phising, dan buruknya interaksi sosial.

Sebagai agent of change, menghadapi revolusi industri 4.0 menjadi peluang dan kreativitas tersendiri dalam memunculkan sebuah inovasi yang dibutuhkan oleh pasar. Bahkan mampu memberikan dampak luas bagi masyarakat, khususnya UMKM. Hal tersebut telah dicontohkan oleh Kilala Tilaar (Creative & Innovation Director Martha Tilaar), Aria Widyanto (CEO Amartha.com), Boyke Soebroto (President & CEO Cardigair), dan Wahyu Aditya (CEO Hellomotion.com), ketika menjadi narasumber The 1st Brawijaya Youth Economic Forum (BYEF), bertajuk Vision for a New Asia-Pasifik Regio Partnership in the Age Of Uncertainty.

Pemberian cinderamata kepada perwakilan CEO Muda Indonesia. (rhd)

Pemberian cinderamata kepada perwakilan CEO Muda Indonesia. (rhd)

CEO Hellomotion.com Wahyu Aditya mengatakan, kreativitas bisa datang dari mana saja dan dari latar belakang pendidikan apapun. Menurutnya, kampus menjadi laboratorium awal dalam mengembangkan setiap potensi yang dimiliki. “Seorang animator tidak hanya berasal jurusan pendidikan animasi. Bisa saja dari teknik sipil. Karena jika satu bidang hasilnya stagnan. Namun akan berbeda dan bersinergi. Contohnya, teman saya berlatar belakang teknik sipil tapi dia bisa mengembangkan karakter animasi dan mempunyai penghasilan dari endorsment instgram hingga followernya lebih dari 30.000, dengan menggandeng rekan lainnya,” ungkap Wahyu.

 Aria Widyanto (CEO Amartha.com), Kotok Gurito (Kahumas UB), dan Wahyu Aditya (CEO Hellomotion.com). (rhd)

Aria Widyanto (CEO Amartha.com), Kotok Gurito (Kahumas UB), dan Wahyu Aditya (CEO Hellomotion.com). (rhd)

Senada, CEO Amartha.com, Aria Widyanto menambahkan, selain kreatifitas, agilitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap orang terutama mahasiswa. Aria mencontohkan salah satu bentuk agiltas di era milenial adalah bisa melihat peluang dari perubahan perilaku customer dalam melakukan pembayaran
“Jika di jaman dulu sistem pembayaran dilakukan dengan tunai. Saat ini sudah mulai marak dilakukan lewat pembayaran digital. Contohnya melalui OVO, Go Pay, atau T Cash. Perilaku konsumen tersebut perlu ditangkap terutama dalam menciptakan sebuah inovasi yang berhubungan dalam sistem pembayaran digital,” kata Aria.

Forum 1st BYEF diikuti para perwakilan mahasiswa dari berbagai negara di Asia Pasifik, yaitu 350 peserta terdiri 50 peserta dari luar negeri dan 300 peserta dari dalam negeri, untuk mendiskusikan isu-isu global yang berkembang saat ini, baik dalam konteks perdagangan maupun kerjasama internasional. Sehingga bermanfaat bagi perkembangan ekonomi dalam menghadapi era globalisasi dan revolusi industri 4.0.

“Melihat potensi pemuda yang begitu besar, Universitas Brawijaya menginisiasi wadah/forum bagi para mahasiswa untuk mengkolaborasikan ide-ide kreatifnya, tidak hanya untuk kemajuan Indonesia, namun kawasan Asia Pasifik. Sekaligus perspektif internasional dari perwakilan mahasiswa di kawasan Asia-Pasifik terkait isu pembangunan, perdagangan dan kerjasama internasional,” jelas Ketua Panitia 1st BYEF, Dr. Moh. Khusaini, SE., M.Si., MA , sekaligus Wakil Dekan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Advertisement

Sementara itu, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S mengatakan, di jaman milenial seperti saat ini pemuda harus mempunyai kreativitas. Kreativitas yang dimiliki tersebut akan berguna untuk pembangunan ekonomi. “Jika mau jadi pemimpin pemuda harus mempunyai kreatifitas di bidang bisnis. Contohnya, seorang pemuda penjual makanan tanpa memiliki restoran, pemuda pengantar meskipun tidak mempunyai taxi,” jelas Sasmito. (adn/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas