Surabaya
Kolaborasi 4 PTS untuk Gunung Anyar Tambak
Memontum Surabaya——Universitas Kristen Petra, Universitas Surabaya, Universitas Pelita Harapan dan Universitas Ciputra berkolaborasi untuk menyulap Gunung Anyar Tambak menjadi kampung warna. Keempat Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang tergabung dalam 3UxUC ini sengaja mempercantik salah satu kawasan wisata agar lebih menarik dan tertata.
“Kami melihat bahwa kampung ini akan dikembangkan menjadi destinasi wisata oleh Pemkot Surabaya. Melalui pengabdian ini, kami berharap bisa mempercantik dan menjadikan kawasan layak dikunjungi,” kata Mahasiswa UK Petra sekaligus Ketua Umum 3UxUC Chelsy Clarita, Minggu (3/3/2019).
Adanya destinasi wisata ini pihaknya telah melakukan survei dengan melihat bahwa kawasan tersebut membutuhkan renovasi baik pengecatan jalan, penambahan tempat sampah, daur ulang sampah, hingga belajar berwirausaha.
Chelsy mengungkapkan 3UxUC memberikan 23 tempat sampah dan 46 tanaman hidroponik yang akan dibagikan kepada warga Gunung Anyar Tambak RW 1 RT 3. Karena tempat sampah pada kawasan tersebut masih sedikit dan kurang menunjang kebersihan lingkungan.
“Tanaman hidroponik ini nantinya diharapkan bisa dibudidayakan. Karena yang kami tanam adalah ragam sayuran,” kata mahasiswi semester empat, jurusan Teknik Industri itu.
Chelsy menjelaskan tujuan kegiatan ini agar mahasiswa dapat menggerakkan masyarakat di Gunung Anyar Tambak untuk lebih mengembangkan dan merawat potensi yang dimiliki.
Diharapkan masyarakat setempat bisa menjaga lingkungan dan dapat membuka peluang usaha karena menjadi salah satu destinasi wisata di Surabaya.
“Dengan upaya tersebut, kami harapkan gerakan ini dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar,” kata Chelsy.
Sementara itu, pengelola Bank Sampah Bintang Mangroove Chusniyati sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Karena dengan ini masyarakat lebih semangat dan mengetahui peluang usaha di sekitarnya.
“Warga di sini biasanya suka memproduksi souvenir, jajanan pasar, atau olahan ikan menjadi kerupuk. Biasanya produk-produk itu dipasarkan di kampung saja dan pasar terdekat,” katanya.
Kegiatan ini, menurutnya, bisa menjadi kampung wisata yang menarik karena dibantu dalam penataan dan pengecatan jalan menjadi kampung warna. Dia berharap agar masyarakat menjadi sadar wisata dengan merawat lingkungan dan bisa membuka peluang usaha jika sudah menjadi destinasi wisata yang sudah diminati.
“Karena di Gunung Anyar berpotensi sebagai wisata kuliner pengasapan ikan, membuat kerupuk, juga wisata air dengan mengeliligi mangrove di sungainya,” kata Chusniyati.
Selain itu, produk-produk yang dibuat oleh masyarakat setempat selama ini hanya dijual jika ada pengunjung yang datang untuk berkeliling di mangrove Gunung Anyar.
Kegiatan pengabdian 3UxUC berlangsung pada Minggu 3 Maret 2019, dimulai pukul 07.00 WIB, dengan melibatkan 267 mahasiswa dari empat universitas.
Ratusan mahasiswa ini melakukan berbagai kegiatan antara lain pengecatan jalan dan tempat sampah, penanaman hidroponik, sosialisi kepada anak-anak untuk menjaga lingkungan, dan pelatihan wirausaha warga setempat. (sur/ano/yan)