Kota Malang
Kampung 3G Berubah Nama
*Dikelola Warga, Diganti Nama Sumur Injeksi Glintung Kultur
Memontum Kota Malang—–Nama kampung 3G (Glintung Go Green) nampaknya bakal menghilang. Hal itu dikarenakan bakal di launching nama baru yakni Kampung Sumur Injeksi Glintung Kultur. Yakni dengan semangat pertisipasi aktif dalam menghadapi tantangan situasi dan kondisi sosial budaya yang sudah banyak menggerus nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat.
Nama Glintung Kultur bakal segera di launching dengan kirap budaya sarasehan dan diakusi Glintung Klutur serta panggung budaya. Yakni rangkaiannya dimulai pada 20 April, 25 April dan 27 April 2019. ” Panggung Budaya akan diramaikan oleh seniman-seniman dari beberapa negara, beberapa lota dan kabupaten. Seniman dari Kota Malang dan tentunya seniman dari kampung Glintung sendiri,” ujar ketua pelaksana Januar Agus Setiawan, Sabtu (20/4/2019) sore.
Fijelaskan pula bahwa kegiatan launching Glintung Kultur ini dilaksanaka secara swadaya oleh masyarakat, dirancang bersama, dipersiapkan bersama, dan dikerjakan bersama, dengan semangat bergotong-royong. ” Kebersamaan dan gotong-royong merupakan sebuah nilai-nilai yang menjadi ciri khas masyarakat nusantara,” ujar Yanuar.
Berdasarkan permasalahan dan potensi di Kampung Glintung RW 23, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, maka dalam beberapa bulan terakhir warga kampung merancang sebuah program Glintung Kultur, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, dengan menggunakan metode pengembangan masyarakat yang partisipatif dan terintegerasi dengan pengembangan aset maupun potensi. Melalui program ini, diharapakan agar masyarakat berdaya dalam berbagai aspek kehidupan untuk mencapai kemandirian dan berkontribusi dalam usaha pembangunan nasional.
“Salah satu program dari Glintung Kultur adalah pengembangan seni budaya. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya anak muda yang memiliki potensi dan kemampuan seni budaya, baik dari seni tari, musik, hingga teater. Maka, masyarakat berusaha membangun wadah tersendiri untuk bakat-bakat anak muda dikampung ini. Seni budaya yang sudah dikembangkan dan dilestarikan adalah kesenian tari topeng,” ujar Yanuar.
Prof Dr Ir M Bisri MS, salah satu penjetus sumur Injeksi di kampung Glintung menjelaskan bahwa betubahan nama ini harus menjadi lebih baik dari sebelumnya. ” Konservasinya harus tetap ada, sumur injeksinya harus ada. Konsentrasinya ingin melanjutkan air di Glintung yang sudah ada. Jangan mandek, harus lebih baik dari yang dulu,” ujar Prof Bisri. (gie/yan)