Kota Malang

Gubernur Ajak Walikota Malang Monitoring dan Intervensi Harga Sembako Saat Ramadan

Diterbitkan

-

Gubernur Jatim dan Walikota Malang berdialog dengan pedagang daging pasar Dinoyo. (rhd)

• Sutiaji Dampingi Khofifah Blusukan di Pasar Dinoyo

Memontum Kota Malang—-Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tahun ini, sekaligus monitoring ketersediaan Sembako di pasaran, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Pasar Dinoyo Kota Malang, Sabtu (4/5/2019) pagi. Kunjungan tersebut merupakan salah satu dari 25 titik pasar yang di 8 kota/kabupaten di Jawa Timur, yang diagendakan selama Ramadan 1440 Hijriah kali ini.

Dalam kunjungannya, Khofifah menyempatkan berdialog untuk mendengarkan secara langsung permasalahan dan harapan beberapa pedagang di Pasar Dinoyo. Disebutkan pasar Dinoyo merupakan salah satu dari 25 pasar yang menjadi titik pantau oleh BPS, dimana setiapkali terjadi lonjakan atau kenaikan harga pada Sembilan Bahan Pokok, maka harus dilakukan intervensi oleh pemerintah. Dimana ke-25 pasar tersebut sebagai pusat distribusi bagi daerah lainnya.

Berdialog dengan pedagang telur. (rhd)

Berdialog dengan pedagang telur. (rhd)

“Yang sedang menjadi perhatian masyarakat adalah kenaikan harga untuk beberapa komoditi yang selalu terjadi saat Ramadan dan tahun baru. Seperti telur, daging sapi, dan daging ayam yang memang kebutuhannya meningkat drastis saat hari-hari besar. Bahkan yang non sembako seperti bawang putih dan bawang merah ikut naik sejak April. Maka harus ada upaya untuk menyelesaikan gejolak harga. Sembilan bahan pokok (Sembako) hingga Bahan Bakar Minyak (BBM), elpiji hingga listrik juga sudah disiapkan. Dan akan terus dipantau,” jelas Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

 Ketersediaan sayur mayur masih stabil. (rhd)

Ketersediaan sayur mayur masih stabil. (rhd)

Menurut mantan Menteri Sosial RI ini, bawang putih dan bawang merah menjadi salah satu faktor penyebab inflasi Kota Malang pada bulan April 2019. Pasalnya, kebutuhan masyarakat terkait bawang cukup besar, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun restoran. Sehingga menjadi perhatian pemerintah melakukan kebijakan impor 84.600 ton bawang putih.

“Diperkirakan sampai di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 10 Mei 2019 mendatang. Dan 15 Mei 2019 sudah didistribusikan ke seluruh pasar di Jatim, termasuk Kota Malang. Diharapkan ada normalisasi harga, dan stok bawang putih kembali normal. Mengingat kebutuhan di Jatim 4.690 ton per bulan. Dari hasil impor tersebut, Jatim menyiapkan 15 ribu ton. Jatim aman untuk tiga bulan ke depan,” beber tokoh Muslimat NU ini.

Advertisement

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, menambahkan, Kota Malang tidak lepas dari pantauan lantaran memberikan distribusi ke daerah lain. Terkait kenaikan harga, Pemkot Malang akan menggelar forum dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Senin (6/5/2019). “Pemkot Malang dan TPID akan langsung melakukan sidak pasar untuk memastikan ketersediaan stok barang dan harga yang dibanderol di beberapa pasar yang ada di Kota Malang,” tegasnya, saat mendampingi Gubernur blusukan.

Kehadiran Khofifah di Pasar Dinoyo Kota Malang didampingi oleh Walikota Malang Sutiaji, Ketua Tim Penggerak PKK Widayati Sutiaji, Kepala OPD Perdagangan Wahyu Setyanto, Ka Disperindag Prov. Jatim dan Ka UPT. Pasar, serta beberapa jajaran OPD di Pemkot Malang.

Sebagai informasi, dalam Pasar Dinoyo terdapat
937 Kios, dan 628 Lapak, atau total 1.565 pedagang. Sementara penjual Bahan Pokok 139 Kios/lapak, yang dikelola Swasta sebagai Pasar Semi Modern. (adn/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas