Jember

Kekurangan Air, Padi Petani di Arjasa – Jember Alami Kekeringan

Diterbitkan

-

RUSAK : Padi petani yang rusak di wilayah Arjasa

Memontum Jember – Tidak adanya asupan air pada sawah yang ditanami padi dikarenakan datangnya musim kemarau lebih awal, sehingga mengakibatkan tanaman padi milik petani mengalami kekeringan, seperti halnya di wilayah Desa Jandi Jati, Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember dan sekitarnya.

Salah seorang petani setempat, Jumantoro mengatakan, padi miliknya saat ini mati sebelum panen, dikarenakan sudah dua bulan ini tidak ada air yang digunakan untuk mengairi tanamannya tersebut. Sehingga, sejumlah padi miliknya mengering.

Jember mengalami kekeringan. (ist)

Jember mengalami kekeringan. (ist)

“Ya mas, tanaman padi milik saya sudah dua bulan ini kekurangan air karena kemarau datang lebih awal. Yang biasanya awal juli ini masih datang hujan, namun ternyata sampai sekarang hujan pun belum juga turun,” katanya saat dijumpai wartawan dilahan pertaniannya pada, Kamis (4/7/2019) siang.

Biasanya, pada bulan-bulan ini sudah watunya menjelang musim kemarau, dan kalau masih awal-awal musim kemarau air biasanya masih banyak. Namun kali ini, dia mengalami kekurangan.

Menurutnya, karena musibah ini, dirinya mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, sebab biyaya tanam padi saat ini sudah menghabiskan sekitar tujuh juta lebih.

Advertisement

“Dengan matinya tanaman saya, saya sudah rugi Rp 7,5 juta untuk biaya tanam, Pupuk dan biyaya yang lainnya,” tambahnya.

Di luar itu, tanaman padi yang mati seperti miliknya, dirinya juga mengatakan bahwa ratusan hektar milik petani lainnya mengalami hal serupa dan semua mengeluhkan atas kejadian yang menimpa tanamannya tersebut.

”Bukan hanya saya, padi miliknya tetangga pun demikian. Sehingga mereka juga sama-sama menjerit karena biyaya tanam lumayan besar, namun harapannya saat ini sia-sia,” jelasnya.

Dirinya berharap, pemerintah setempat dapat menangani hal tersebut dengan mencari solusi terbaik, agar lahan sawah yang saat ini mengalami kekeringan bisa teraliri air secara normal. Sehingga kejadian semacam ini tidak terulang kembali karena adanya solusi untuk mengatasi semua itu.

Advertisement

“Saya berharap, pemerintah segera mencari solusi bagi kami yang saat ini mengalami kerugian. Dan untuk tahun depan, kami akan memetakan kembali tanaman apa yang akan kami tanam di lahan kami, sambil melihat potensi air yang ada, agar hal serupa tidak terjadi kembali,” pungkasnya. (gik/yud/oso)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas