Kota Malang
Kunjungi Pasar Sukun dan Ponpes, Kehadiran Abah Anton Dapat Dukungan Pemenangan
Memontum Kota Malang – Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, nomor urut 3, Abah Anton-Dimyati Ayatullah, dalam setiap kunjungannya selalu disambut meriah oleh masyarakat. Pemandangan ini, pun terlihat saat Abah Anton, melakukan kunjungan ke Pasar Sukun Kota Malang, Jumat (18/10/2024) tadi.
Dalam momen itu, Abah Anton yang datang bersama tim langsung disambut meriah oleh para pedagang maupun warga yang saat itu ada di pasar. Paslon yang memiliki jargon Agamis, Bermartabat, Amanah, Dinamis dan Inovatif (ABADI) ini, pun langsung akrab dan disambut hangat pedagang.
Kepada pedagang dan warga yang ditemui di Pasar Sukun, Abah Anton meminta doa dan dukungannya untuk kembali memimpin Kota Malang. “Mohon doa dan dukungannya, agar saya dan Pak Dimyati diberi amanah untuk kembali memimpin Kota Malang,” kata Abah Anton.
Warga yang antusias dengan kedatangan Abah Anton, pun langsung menyatakan dukungannya untuk memilih Paslon Abadi (Abah Anton-Dimyati). Usai berkeliling Pasar Sukun, Abah Anton menyempatkan diri mampir ke Pondok Pesantren (Ponpes) Yayasan Darul Muttaqin.
Baca juga :
Di Ponpes ini, Abah Anton bertemu dengan Ustad Sujai, Pimpinan Darul Muttaqqin, yang beralamat di Jalan S Supriyadi, Gang IX, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Tidak hanya warga pondok yang menyambut Abah Anton, tetapi juga masyarakat sekitar.
Ustad Sujai menyampaikan jika kunjungan Abah Anton ini tidak direncanakan. Tetapi, kabar kehadiran Abah Anton cepat menyebar dan banyak orang yang segera datang untuk bersalaman dan berfoto bersama.
“Orang-orang tidak terpengaruh dengan isu-isu fitnah yang menjelekkan Abah Anton. Buktinya, saat beliau mampir ke pondok, warga pada berdatangan, menghampiri, menyapa, salaman hingga foto bersama seperti ketemu tokoh idola,” ungkap Ustad Sujai, saat menanggapi kehadiran Abah Anton.
Pada kesempatan tersebut, Ustad Sujai menyampaikan harapannya terkait pendidikan di Indonesia, juga juga senasib dengan rakyat kecil. “Kami berharap pendidikan SD dan SMP untuk warga Malang Kota, bisa gratis. Kami ingin seperti dahulu lagi, rakyat kecil diperhatikan,” ujarnya pada Abah Anton.
Harapan Ustad Sujai mendapat respon positif Abah Anton. Bahkan, dirinya menyanggupi semua permintaan, sambil mengajak menengok masa ketika dirinya menjadi wali kota pada 2013-2018 lalu. “Saya jadi wali kota tidak mencari bayaran. Masih ingat? Semua untuk rakyat, untuk sedekah. Kalau tidak bisa dari kebijakan APBD, ya dari CSR selain dari gaji saya. Makanya ayo tanggal 27 November ramai-ramai ke TPS,” tambah Abah Anton. (gie)