KREATIF MASYARAKAT
Dr Umar Usman Pastikan RSUD Kota Malang Berikan Layanan Terbaik bagi Masyarakat
Memontum Kota Malang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang berupaya untuk tetap berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kota Malang. Hal itu juga menyusul arahan Walikota Malang Sutiaji pada Rapat Koordinasi Sistem Rujukan dan Sosialisasi Peraturan Menteri Kesehatan no. 30 Tahun 2019 tentang Klarifikasi dan Perizinan Rumah Sakit pada beberapa waktu lalu.
Direktur RSUD Kota Malang, dr. Umar Usman mengatakan, memberikan pelayanan yang optimal dan terbaik kepada masyarakat merupakan sebuah keharusan. Meskipun menurutnya, RSUD Kota Malang dapat dibilang rumah sakit yang baru.
“Meskipun RSUD Kota Malang dapat dibilang masih merintis, tapi sudah seyogyanya kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Apalagi RSUD Kota Malang adalah rumah sakit yang dimiliki Kota Malang, jadi kami siap melaksanakan apapun instruksi pak Walikota,” ujar Umar.
Upaya tersebut, juga ditunjukan dengan saat ini RSUD Kota Malang telah menjadi rujukan bagi beberapa rumah sakit lain yang masih memilili alat minim dalam menunjang pelayanannya. Selain itu, RSUD Kota Malang juga telah memiliki 8 spesialis dalam menunjang pelayanan kesehatannya.
“Salah satunya ventilator, yang saat ini menjadi rujukan dari rumah sakit lain yang peralatannya masih minim. Ventilator adalah alat yang digunakan untuk menolong bayi yang kesulitan bernafas. Untuk spesialis ada spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis kandungan, spesialis bedah, spesialis kulit, rehab medik, radiologi, dan spesialis gigi,” imbuhnya.
Selain itu, saat ini RSUD Kota Malang sedang melakukan beberapa persiapan untuk dapat peningkatan status dari Tipe D menjadi Tipe C. Menurur dr Umar, RSUD Kota Malang sudah waktunya dan layak untuk menjadi rumah sakit tipe C. Salah satu hal yang menjadi indikator adalah meningkatnya jumlah pengunjung RSUD Kota Malang.
“Lagi kita susun, persiapan-persiapan untuk menjadi tipe C. Ini juga baru kita dapat untuk ke tipe C, perihal kelengkapan dari spesialis bedah. Masuk pada 1 november besok,” bebernya.
Ia menyebut, jumlah peningkatan pengunjung RSUD Kota Malang mencapai empat kali lipat dibanding dengan tahun 2017.
“Meningkatnya empat kali lipat jika dibanding dengan 2017 dan 2018, apalagi tahun 2019 ini. Kalau secara umum gambaran kita, tahun 2018 pengunjung kita (RSUD Kota Malang) mencapai 13.000, sedangkan untuk tahun 2019, per juni kita mencatat sudah ada sekitar 28.000 pengunjung,” jelasnya.
Selain itu, dalam komitmennya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, RSUD Kota Malang juga akan mengadopsi beberapa sistem dan program dari RSUD Dr. Iskak Tulungagung. Seperti sistem pelayanan pada BLUD dan pelayanan UGD. Namun begitu, menurutnya, masih banyak yang keunggulan yang dimiliki oleh RSUD dr. Iskak untuk dapat diterapkan di RSUD Kota Malang.
Sementara itu, sebelumnya, dalam arahan beberapa waktu lalu, Walikota Malang Sutiaji menuntut seluruh rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kota Malang untuk melaksakan pelayanan berbasis online dan digital dengan tujuan agar bersifat transparan.
“Saya ingin agar semua sarana dan fasilitas yang dimiliki masing-masing rumah sakit dan puskesmas dapat di akses dengan mudah oleh masyarakat tentu salah satunya adalah ketersediaan kamar serta dokter yang harus di update setiap saat. Hal itu bertujuan agar masyarakat dapat terlayani dengan baik,” tegasnya.
Jangan sampai terulang kembali, lanjutnya, muncul keluhan dari masyarakat bahwa rumah sakit atau puskesmas tidak menerima pasien BPJS dengan alasan kamar sudah penuh namun ketika pasien datang mandiri, mereka langsung dilayani.
“Itulah gunanya transparansi agar pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan dengan baik, sehingga sinkronisasi antara pihak puskesmas dan pihak rumah sakit harus berjalan kondusif,” pungkasnya. (iki/yan)