Pemerintahan
Ada yang Berpotensi Tidak Selesai, Ada Juga yang Dikerjakan Asal-asalan, Hasil Sidak Komisi III Situbondo di Tiga Proyek Fisik
Memontum Situbondo – Komisi III DPRD Situbondo kemarin turun ke tiga titik proyek fisik. Masing-masing auditorium SMPN 1 Situbondo, bangunan Mushola SMPN 5 Situbondo dan proyek dermaga rakyat di wisata Pantai Pasir Putih.
Temuan di lapangan, ada satu proyek yang terancam tidak selesai hingga batas kontrak habis. Yaitu Mushola SMPN 5 Situbondo. Sedangkan dermaga rakyat Wisata Pasir Putih sudah selesai, tetapi dianggap dikerjakan asal-asalan. Kemudian laboratorium diperkirakan mampu dirampungkan hingga batas akhir perjanjian kontrak pada tanggal 27 Desember mendatang.
Terkait proyek dermaga tersebut, Wakil Ketua Komisi III, Andi Handoko mengatakan, kualitasnya masih jauh dari harapan.
“ Memang, sudah selesai tepat waktu, tapi kami mempertanyakan kualitasnya. Pekerjaannya asal-asalan, ” terangnya.
Andi mengaku, saat ini memang sudah tidak ada aktivitas pekerjaan pada proyek yang melekat di Dinas Perhubungan (Dishub) Situbondo, itu. Hanya saja, hasilnya tidak terlalu bagus.
“ Makanya, Komisi III meminta ada perpanjangan untuk memperbaiki sesuai peraturan yang berlaku, ” ujarnya.
Andi mencontohkan dengan kualitas pemasangan kayu dermaga. Papan dipasang tidak rata. Sehingga dikhawatirkan membahayakan pengunjung. Di samping itu, di bagian depan yang dipelester terdapat genangan air.
“Jadi, kami berharap ada perhatian dari Dishub,” pungkasnya.
Zaerosi, anggota Komisi III menambahkan, hasil sidak kemarin, untuk pembangunan aula SMPN 5 Situbondo baru selesai 60 persen. Karena itu, pihaknya memperkirakan tidak mungkin rampung pada tanggal 27 Desember mendatang.
“Sepertinya pekerjaan tidak akan selesai. Tanggal 27 nanti kami akan turun lagi ke sana,” ujarnya.
Sedangkan untuk pembangunan laboratorium SMPN 1 Situbondo sudah rampung 86 persen. Zaerosi menerangkan, proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 8 miliar itu akan dikerjakan dalam dua tahap.
“Tahap pertama anggarannya Rp 5,7 Miliar. Dari anggaran itu, 86 persen sudah selesai. Rekanan optimistis bisa menyelesaikannya sesuai target, ” imbuhnya.
Politisi PPP itu berharap, ada ketegasan dari pemerintah daerah dalam memberikan sanksi kepada rekanan yang tidak menyelesaikan pekerjaan. Sanksi berupa denda hingga blacklist agar benar-benar dilaksanakan.
Terpisah, Kepala Dihub Situbondo, Drs Tulus Prijatmadji saat diminta tanggapannya terkait proyek dermaga rakyat di Wisata Pasir Putih mengatakan, masalah kualitas pekerjaan, ada pengawas proyek yang bisa menilai. Karena itu, dia akan meminta masukan dari pengawas.
“ Kalau memang tidak bagus, pelaksana harus memperbaiki, ” ujarnya. Kamis (19/12/2019).
Tulus mengatakan, masih ada waktu untuk memperbaiki. Menurutnya, sisa waktu hingga akhir tahun ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga pembuatan dermaga rakyat hasilnya bagus.
“ Kami pastikan akan sesuai dengan kualitas yang diinginkan, ” imbuhnya. (im/yan)