SEKITAR KITA
Angkut Tiga Awak, KLM Tunas Abadi Karam di Selat Madura saat Bawa Bahan Bangunan
Memontum Situbondo – Kapal Layar Motor (KLM) Tunas Abadi muatan bahan bangunan, dilaporkan karam di Selat Madura Perairan Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Kamis (08/06/2023) malam. Karamnya KLM Tunas Abadi ini, diduga akibat mengalami kebocoran saat perjalanan dari Pelabuhan Panarukan menuju Kepulauan Kangean Sumenep Madura.
Kapolres Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto melalui Kasat Polairud Polres Situbondo, AKP Hasanudin, mengatakan setelah pihaknya mendapat laporan segera melakukan pencarian menuju ke lokasi. Dalam pencarian itu, Satpolairut Polres Situbondo menggunakan KP X-1036 dan Kapal Patroli KN P 498 KSOP Panarukan ke Perairan Selat Madura atau tepatnya sekitar 10 mil dari bibir pantai sebelah utara Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.
“KLM Tunas Abadi yang dinakhodai Sunge dan dua ABK bernama Burhan dan Nur Liadi berlayar dari Pelabuhan Panarukan Situbondo tujuan Pulau Kangean Sumenep. Sekitar pukul 17.30, nakhoda menghubungi Aipda Fasigai yang menginfokan bahwal kapalnya mengalami laka laut,” jelas Kasat Polairud Polres Situbondo, AKP Hasanudin.
Baca juga:
Ditambahkannya, bahwa lambung kapal sebelah kanan mengalami kebocoran. Sehingga, KLM Tunas Abadi, karam. Beruntung, nahkoda serta dua ABK KLM Tunas Abadi menyelamatkan diri menggunakan perahu kano yang ada di kapal.
“Ketika kita evakuasi, nahkoda dan dua ABK KLM Tunas Abadi dalam keadaan selamat,” jelas Kasat Polairud Polres Situbondo.
Nahkoda KLM Tunas Abadi, Sunge ketika dimintai keterangan sejumlah wartawan mengatakan, mengatakan bahwa kapal yang dinahkodainya layak untuk berlayar karena masih baru. “Sebelum berangkat, kondisi kapal sudah saya periksa dan tidak ada masalah. Tapi, ketika sampai Perairan Tanjung Pecinan Selat Madura, tiba-tiba kapal bocor dan 4 mesin pompa penyedot air yang ada di kapal tidak mampu menyedot atau membuang air,” tutur Sunge.
Melihat kondisi air tidak bisa dikuras, Sunge bersama dua ABK memilih menyelamatkan diri menggunakan perahu kano. “Setelah kami bertiga ada di atas perahu kano, kami telpon salah satu anggota Polairud Polres Situbondo Pos Palabuhan Panarukan untuk meminta bantuan. Kerugian akibat tenggelamnya kapal tersebut kurang lebih Rp 900 juta,” jelas Sunge.
Sementara itu, salah satu petugas KSOP Kelas IV Panarukan Kabupaten Situbondo, Abdul Rokim, menjelaskan bahwa KLM Tunas Abadi seluruh perizinan atau surat-surat kapal masih hidup dan dinyatakan layak laut. “Body kapal juga masih sangat baik dan mesin kapal juga nyaman,” jelasnya. (her/gie)