Kota Malang
Antisipasi Kejadian Tidak Terduga saat Pemilu, Pj Wali Kota Malang Minta Standbykan Ambulance
Memontum Kota Malang – Tingginya kasus kematian dan sakit pada petugas Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga Perlindungan Masyarakat (Linmas), dalam kejadian pelaksanaan Pemilu atau seperti di tahun 2019 lalu, menjadi perhatian Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. Mengantisipasi hal serupa terjadi, Pj Wali Kota menekankan kolaborasi bersama antar dinas, terutama seperti Satpol PP Kota Malang dan Dinas Kesehatan Kota Malang.
“Saya sudah minta Satpol PP terkait Linmas ada shift-shiftan. Jadi, besok KPPS dilantik saya juga minta pada Pak Camat dan lurah, untuk memberikan pengertian. Tujuannya, agar kondisi fisik mereka harus dijaga supaya saat hari H Pemilu, kondisi mereka fit,” jelas Wahyu, Rabu (24/01/2024) tadi.
Apalagi, tambah Pj Wali Kota Wahyu, kemungkinan untuk menghitung surat suara bisa saja terjadi hingga tengah malam. Mengingat, ada lima kertas suara yang harus dihitung dalam Pemilu Februari mendatang.
Baca juga :
“Karena dalam penghitungan itukan juga membutuhkan waktu yang agak lama dan panjang, maka dalam hal ini juga dibutuhkan peran serta dari Dinas Kesehatan,” tambahnya.
Sehingga, dalam hal ini pihaknya meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Malang, agar menyiagakan ambulans yang bisa diakses oleh masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain itu, pada saat hari H Pemilu, pihaknya meminta agar Puskesmas tetap buka selama 24 jam.
“Saya minta agar Puskesmas itu bisa buka sampai pada perhitungan suara selesai. Bisa jadi, 24 jam untuk hari H Pemilu itu. Ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada kejadian yang tidak terduga, supaya kita cepat menangani,” imbuhnya. (rsy/sit)