Bondowoso
Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng, Diskoperindag Bondowoso Akan Gelar Operasi Pasar
Memontum Bondowoso – Kelangkaan minyak goreng di pasaran membuat Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso merencanakan Operasi Pasar (OP) di beberapa lokasi, dengan menggandeng salah satu perusahaan minyak goreng asal Sidoarjo.
Diskoperindag memesan stok sebanyak 6000 liter (kemasan sederhana 1 liter) minyak goreng dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 13.500, yang akan dipasarkan di enam titik wilayah di Kabupaten Bondowoso.
Dikonfirmasi Memontum.com melalui seluler, Kabid Perdagangan, Totok Haryanto S Sos MSi, mengatakan operasi yang akan digelar dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng murah, khususnya bagi warga masyarakat kecil.
“Tidak ada syarat untuk membeli minyak goreng ini, siapapun boleh membelinya. Yang penting bisa mendapatkan secara merata dengan maksimal 1 orang 2 liter,” jelasnya, Selasa (08/02/2022).
Dalam penjelasannya, Totok-sapaan akrabnya, mengatakan setiap orang boleh membeli lebih dari 2 liter asalkan nanti stoknya mengalami kelebihan. Sebab dikhawatirkan, apabila membeli lebih dari jumlah maksimal yang sudah ditetapkan, akan mengalami kekurangan stok sehingga ada beberapa orang yang tidak mendapat bagian.
Baca juga :
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Menko Luhut Sebut Bandara Dhoho Proyek Percontohan Pertama Skema KPBU
“Melalui Operasi Pasar ini, diharapkan masyarakat di Bondowoso dapat memperoleh minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau. Keputusan pemerintah HET, harga minyak goreng curah Rp 11.500 perliter, kemasan sederhana Rp 13.500 perliter, sementara kemasan premium dihargai Rp 14.000 perliter,” jelasnya.
Ketika dikonfirmasi apakah boleh pedagang Pasar Tradisional kulakan minyak goreng dengan harga jual Rp 14.000/liter, Totok mengatakan boleh asal membeli pada distributor resmi minyak goreng. Atau, lanjutnya, menjadi anggota Asperindo (Asosiasi Perusahaan Nasional Pengiriman dan Pengantaran Barang Indonesia) seperti Alfamart dan Indomart. Mereka bisa langsung menghubungi suplayer atau distributornya.
Ditambahkan, kesulitan masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau di Pasar Tradisonal, karena rata-rata pedagang di Bondowoso masih menjual minyak goreng dengan stok lama.
Totok menegaskan, seharusnya pada bulan Februari ini sudah tidak ada lagi minyak goreng dengan harga lama. Hal itu sudah berkali-kali diperingatkan oleh pemerintah. Namun mereka tidak menggubrisnya.
“Yang ditengarai terjadi, pedagang membeli dengan harga Rp 14 ribu/liter, lalu dijual dengan harga lama. Kalau hal ini terjadi siapa yang akan disalahkan, masih tetap pemerintah,” tanyanya. (zen/gie)