Pemerintahan

Antisipasi Klaster Keluarga, Wali Kota Surabaya Sidak ke Perkampungan Padat Penduduk

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berkeliling ke kampung padat penduduk untuk mengevaluasi munculnya klaster keluarga di sejumlah perkampungan di Kota Surabaya. Salah satu kampung yang menjadi jujugan inspeksi mendadak (Sidak), adalah Kampung Simo Sidomulyo, Kelurahan Petemon, Kecamatan Sawahan, Senin (28/06) tadi.

Diketahui, di kampung tersebut terdapat satu keluarga terkonfirmasi positif. Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi terlihat melakukan rapat terbatas di lokasi, dengan melibatkan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johny Eddizon Isir dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah. Serta, tidak ketinggalan berdialog dengan warga, agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Baca juga:

Eri memaparkan, bahwa di Kampung Simo Sidomulyo ini, terdapat satu keluarga yang terdiri atas lima orang, telah terpapar Covid-19. Bahkan, di Rt lain yang masih dalam satu Rw, yang masih di kampung ini juga, ditemukan tiga warga hasilnya reaktif berdasarkan tes antigen. Sementara untuk Swab PCR, masih menunggu hasilnya keluar.

Selain itu, Eri meminta kesediaan warga, untuk bersedia dites swab massal. Sebab, daerah tersebut cukup padat penduduk. Sehingga, interaksi antar warga cukup intens. Swab massal adalah bagian dari tracing.

Advertisement

“Kulo nyuwun ngapunten (maafkan saya), tolong warga bersedia diswab. Ini prosedur penanganan, ketika ada tes lalu positif, tracing harus dilakukan. Jadi akan dilakukan swab di kampung, untuk segera tahu bila ada yang positif, ini demi keselamatan panjenengan semua,” ujar Eri kepada warga.

Di sela-sela blusukan di kampung padat pendudukan itu, Eri juga terus meminta tolong kepada warga, agar taat Prokes. “Kita tidak boleh egois. Bayangkan kalau kenek anak bojone, pasti nyesel sak umur uripe (Bayangkan kalau kena Covid-19 anak istri atau suaminya, pasti menyesal seumur hidup). Jangan sampai ada penyesalan, karena itu, ayo kita jaga diri dan jaga keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, Pemkot Surabaya menerapkan standar penanganan Covid-19 berbasis Rt. Jika dalam satu Rt ditemukan 3 sampai 5 kasus Covid-19, seharusnya dalam satu wilayah itu ditutup dan dilakukan swab massal semua warganya.

Bagi yang hasil swab PCR negatif, akan dilakukan vaksin bila memang belum menerima vaksin. Sedangkan warga yang positif, langsung ditangani dan diisolasi.

Advertisement

“Ini yang saya terapkan bersama Pak Kapolres. Kita bikin pedomannya yang nanti bakal diterapkan bagi setiap kampung apabila terdapat warganya yang terpapar Covid-19. Sehingga semua terantisipasi dengan baik, semua demi warga Surabaya,” Pesan dia

Seluruh warga, lanjut Eri, harus tahu bahwa Covid-19 ini bukanlah sebuah aib yang harus ditutupi. Sebab, pandemi ini adalah penyakit dan musibah yang siapapun bisa kena. Di samping itu, warga yang terpapar Covid-19 juga harus menyadari jangan sampai menulari lingkungan sekitarnya.

Saat ini di rumah sakit tak hanya para orang tua yang dirawat karena terpapar Covid-19. Tapi juga banyak di antaranya adalah anak-anak dan remaja. “Maka sekali lagi, jangan egois, terapkan protokol kesehatan,” tegas Eri. (ade/ed2)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas