Kota Malang
Arka Kinari Voyage Gelar Pameran Perjalanan Kapal di Gedung DPRD Kota Malang
Memontum Kota Malang – Arka Kinari Voyage, salah satu platform kebudayaan terapung yang digagas oleh Filastine & Nova Ruth, menggelar pameran perjalanan kapal dari Routerdam menuju Indonesia, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Selasa (10/05/2022) hingga Kamis (12/05/2022) mendatang.
Salah satu pengurus pameran tersebut, Oneding, mengatakan bahwa ini digelar agar anak muda bisa mengenal pergerakan teman di Malang yang melakukan project go internasional. Karena menurutnya, masih banyak yang belum mengetahui hal tersebut.
“Ini pameran pertama kali dilakukan di Kota Malang, dan juga berhubung di Arka Kinari ada mbak Nova dari Malang. Setelah kapal ini berlayar lagi, di Spanyol juga akan diadakan pameran. Yang dipamerkan ini perjalanan dari Routerdam dan nanti balik lagi,” ujarnya, Selasa (10/05/2022) tadi.
Baca juga:
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Dalam pameran tersebut, memamerkan karya notebook sekitar 22 catatan perjalanan, 36 foto dari beberapa perjalanan yang dilakukan dan juga beberapa pertunjukan serta kenang-kenangan dari perjalanan Arka Kinari. Untuk rute perjalanan kapal tersebut, dimulai dari Agustus 2019 hingga September 2020. Untuk total Negara yang disinggahi sesuai dengan rute melewari Samudera Pasifik.
“Selama di kapal pake layar dan ini dilakukan dengan misi lingkungan hidup. Satu kapal kira-kira ada 10 orang. Saat masuk Indonesia ini ada misi kalo ada anak yang mau daftar, pilih sesuai kebutuhan. Namun, ada juga beberapa orang asing yang jadi kru kapal,” imbuhnya.
Tentu dengan perjalanan yang dilakukan ini ada beberapa kendala yang dilalui, seperti badai dan kondisi alam. Namun, hal itu tak mematahkan semangatnya untuk terus melajukan perjalanan, karena pihak lintas batas diberikan akses untuk melihat posisi kapal dalam perjalanan.
“Mereka yang berada di kapal itu nggak bisa ngasih kabar bagaimana kondisi yang dilalui. Tetapi kami dikasih akses untuk lihat posisi kapal selama perjalanan itu,” jelasnya.
Untuk kapal yang digunakan dalam perjalanan tersebut dari tahun 1943 yang diperbaharui diberi tiang untuk koneksi internet. Biaya perjalanan sebagian besar biaya pribadi dan juga donasi. Sebagai informasi, dalam pembukaan gelaran pameran tersebut juga dilakukan pertunjukan musik, di ruang sidang paripurna DPRD Kota Malang. (cw2/sit)