Pemerintahan
Asa Bupati Trenggalek TIF Jadi Urat Nadi Aparatur Pemerintah
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin ingin Kabupaten yang dipimpin menjadi urat nadi Aparatur Pemerintah.
Hal tersebut dibuktikan dengan menggelar Trenggalek Innovation Festival tahun 2019, bertempat di halaman Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, even yang di digelar selama 2 hari sejak 21 – 22 November 2019 ini bertujuan untuk mendorong peningkatan publik melalui berbagai inovasi.
Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berharap inovasi bisa menjadi urat nadi bagi Aparatur Pemerintah.
“Saya ingin menjadi Kepala Daerah yang mempunyai visi yang sama dengan bapak Presiden. Beliau berkata inovasi harus menjadi budaya, sekarang kita harus memulai, semua daerah harus mempunyai inovasi, ” ucap Nur Arifin.
Dikatakan Arifin, bagaimana cara mendorong OPD mempunya inovasi adalah mendorong festival inovasi ini. Semua OPD harus memamerkan inovasinya bahkan jajaran samping dari perbankan BUMN dan juga Kepolisian menampilkan inovasinya di sini.
Melalui festival ini, diharapkan dapat memberitahu masyarakat bahwa inovasi pelayanan publik bisa diandalkan dan masyarakat juga dapat langsung memberi masukan melalui dinding saran yang telah disediakan.
Selain itu, untuk membangun Trenggalek seutuhnya Pemkab Trenggalek harus memiliki inovasi yang memastikan Pemerintahan inklusif.
Memastikan perempuan dan anak, disabilitas, maupun kelompok rentan lainnya dapat berpartisipasi dalam perencanan pembangunan serta berkontribusi dalam ekonomi. Untuk itu, Pemkab Trenggalek membentuk Rumah Perempuan dan Sepeda Keren.
“Untuk memastikan inklusifitas tersebut butuh yang namanya data, butuh data yang demokratis atau data yang bisa diakses menjadi sebuah kebijakan, makanya kita melaunching yang namanya Smart Center, ” imbuhnya.
Bupati juga berharap festival inovasi pelayanan publik memacu OPD untuk berlomba dalam membuat inovasi. Kemudian inovasi tersebut akan dilombakan di tingkat Kabupaten, dan selanjutnya akan diikitkan dalam lomba tingkat Provinsi (Kovablik) dan Pusat (Sinovik).
“Jadi kalau nanti ada OPD yang inovasinya bagus dan jadi juara di tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional, maka mereka berhak untuk mendapatkan insentif, ” tutur Bupati.
Dicontohkan, jika camat meminta untuk jemput bola sebanyak mungkin memberikan ijin usaha mikro ke semua masyarakat di Kecamatannya, dan yang paling banyak mengeluarkan ijin usaha mikro akan mendapatkan reward.
“Ini untuk mendorong bahwa kinerja, terus penghasilan berbanding lurus dengan inovasi yang dibuat, berbanding lurus juga dengan kepuasan masyarakat, harapannya seperti itu, ” tegas Arifin.
Festival inovasi pelayanan publik yang digagas oleh Bupati Trenggalek itu mendapatkan banyak apresiasi dan dukungan dari berbagai kalangan.
Seperti Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kemenkominfo, Bambang Dwi Anggono, yang menyatakan bahwa festival tersebut sebagai suatu ide yang luar biasa untuk memajukan Trenggalek, sekaligus wujud nyata Pemkab Trenggalek untuk menghasilkan kinerja dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu apresiasi juga datang dari Direktur Pembangunan Sarana Prasarana Desa KementDesa PDTT, Mukhlis, MSi, yang berharap inovasi juga dapat turun ke desa sehingga kemajuan daerah itu tidak bisa terelakkan.
Apresiasi yang sama juga datang dari Department Foreign Affair and Trade (DFAT) Pemerintah Australia, Astrid Kartika, yang mengatakan hal tersebut sebagai suatu langkah cerdas dari seorang Kepala Daerah. (mil/oso)