Kota Malang

Atasi Kualitas Udara, Wali Kota Malang Imbau Kurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor

Diterbitkan

-

Wali Kota Malang, Sutiaji. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, menghimbau masyarakat Kota Malang untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Hal itu dilakukan, guna untuk mengatasi isu kualitas udara yang saat ini tengah merisaukan.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang itu, menyampaikan jika imbauan tersebut juga sejalan dengan arahan dari Pemerintah pusat, terutama di wilayah perkotaan. Sehingga, diharapkan transportasi massal yang ada terus dikuatkan.

“Kalau di perkotaan, kita utamakan untuk mengurangi kendaraan bermotor. Harapannya, transportasi massal ini bisa terus kita kuatkan,” kata Wali Kota Sutiaji, Selasa (22/08/2023) tadi.

Kemudian, ditambahkan Sutiaji jika kualitas udara di Kota Malang, saat ini dikatakan baik dan tidak mengkhawatirkan. Sehingga, dapat diterima oleh manusia, hewan dan tumbuhan yang ada.

Advertisement

“Kondisi udara di Kota Malang ini sedang, baik, sehingga kita tidak perlu risau dan tidak perlu menerapkan kerja dari rumah (WFH) bagi ASN atau siapa saja,” ujarnya.

Baca juga :

Tidak hanya itu, Pemkot Malang juga selalu melakukan pemantauan secara rutin, melalui website satu data dari Kementerian Pusat. Dimana pada website tersebut, selalu memperbarui dan membagikan kualitas udara di Kota Malang setiap satu jam sekali.

“Kita selalu melakukan pemantauan, karena juga bisa kita lihat melalui website yang ada dari kementerian. Kita bekerja juga tidak perlu gembar-gembor,” imbuh Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Widjaya, menyampaikan jika dibutuhkan tindakan kolektif dalam menjaga kualitas udara. Seperti memberikan edukasi kepada masyarakat, melakukan uji emisi dan melakukan pemantauan secara periodik terhadap tekanan udara serta kualitas udara secara keseluruhan.

Advertisement

“Tentu kami terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kualitas udara. Terutama dalam menghadapi fenomena perubahan iklim dan El Nino. Kemudian, dengan pemantauan yang lebih cermat juga dapat merespon indeks udara dengan lebih efektif,” tambah Rahman. (rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas