Kota Malang
Azka Subhan Aminurridho, Jabat Kepala Perwakilan BI Malang
Senada, Sutiaji mengatakan pergantian adalah hal yang biasa. Akulturasi budaya yang dibawa pemimpin kadang berbeda dengan pembawaan karakter tertentu. Namun, bagaimana pola kepemimpinan dapat mensinergikan semua elemen untuk satu tujuan, visi dan misi.
“Bagaimana budaya dapat menyatu dalam suasana kerja. Seperti halnya saya dengan pak Dudi itu seperti sahabat. Kami saling memahami dalam perbedaan yang bisa disatukan. Hal ini kami memiliki tujuan yang dalam memberikan kekuatan untuk Kota Malang. Seperti halnya, bagaimana fungsi kelembagaan melalui Pentahelix dapat menyatu. Karena fungsi pemerintah, BI, OJK, dan stakeholders lainnya juga sebagai regulator. Selamat datang bagi pak Azka, dan sukses pada pak Dudi,” jelas Sutiaji.
Menurutnya, Pemkot Malang selama ini terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berdaya tahan serta mengawal pengendalian inflasi yang tetap rendah dan stabil.
“Upaya ini tidak lepas dari dukungan dan kerja sama Kantor Perwakilan Bank Indonesia melalui peran penting dalam berbagai forum seperti; TPID, pembahasan Renstra/RPJMD, maupun keikutsertaan BI Malang dalam forum TPAKD serta forum penting lainnya,” tandas Sutiaji.
Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Malang, Azka Subhan Aminurridho, menjelaskan ada 6 program pengembangan BI Malang. Diantaranya pengembangan pariwisata di Malang sebagai sektor pertumbuhan ekonomi, pengembangan industri pengolahan terutama untuk ekspor, pengembangan UMKM sebagai pengendali inflasi, pengembangan potensi Fintech, pengembangan ekonomi syariah, dan award start-up digital ekonomi. “Sementara itu, nantinya jika ada masukan akan kami jadikan input bahasan,” jelas Azka. (rhd/yan)