Politik

Bahas Peningkatan PAD Tahun 2024, Komisi II DPRD Trenggalek Panggil Bakeuda

Diterbitkan

-

PAD: Suasana rapat kerja (Raker) Komisi II DPRD dengan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Trenggalek. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek menggelar rapat kerja (Raker) bersama Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) dalam rangka pembahasan evaluasi pelaksanaan APBD tahun 2023. Rapat tersebut digelar, guna menyikapi hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar) terkait target PAD.

“Hari ini kita melaksanakan rapat kerja bersama Bakeuda. Dalam hal ini, Komisi II ingin mengklarifikasi dan evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2023 lalu. Jadi, target pendapatan tahun kemarin di hampir semua OPD penghasil banyak yang tidak tercapai,” kata Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Mugiyanto, saat dikonfirmasi usai rapat, Kamis (29/02/2024) siang.

Dikatakan Politisi Partai Demokrat ini, target PAD di tahun 2023 lalu adalah Rp 287 miliar dan hanya tercapai Rp 267 miliar. Sedangkan sisa Rp 20 miliar yang tidak tercapai ini, tersebar di semua OPD penghasil.

Baca juga:

Advertisement

Berkaca dari tidak tercapainya target PAD di tahun 2023, ujarnya, Komisi II menekankan agar di tahun 2024 target tersebut bisa tercapai. Mengingat, saat ini masih awal tahun sehingga kepada OPD penghasil untuk lebih fokus dan maksimal dalam menggenjot PAD kedepannya.

“Makanya kita mengingatkan kepada Bakeuda, agar terus mengawal semua OPD penghasil. Tujuannya, supaya di akhir tahun nanti tidak ada dalih atau alasan belum tercapainya target PAD,” imbuhnya.

Pihaknya juga mengajak Bakeuda sedari awal, untuk selalu mengingatkan, mendampingi dan mengawal OPD penghasil agar lebih cermat dalam pekerjaannya.

Disinggung OPD mana yang berpendapatan minim, Obeng-sapaan akrabnya menuturkan, jika pihaknya belum mengetahui secara real OPD dengan penghasilan terendah. Yang jelas, dari target PAD tahun 2023 senilai Rp 287 miliar masih belum tercapai secara keseluruhan.

Advertisement

“Setelah rapat kerja ini, selanjutnya kita akan mengundang semua OPD penghasil untuk klarifikasi dan evaluasi kendala apa yang dihadapi. Mengingat, rapat ini tadi kita sifatnya makro (umum) dengan Bakeuda. Teknisnya, nanti kita akan undangan OPD penghasil,” terang Obeng.

Dirinya menambahkan, adapun target PAD tahun 2024, jauh lebih tinggi ketimbang di tahun 2023. Untuk PAD di tahun ini, Komisi II menyampaikan targetnya senilai Rp 298 miliar.

“Jika melihat target di tahun 2023 saja tidak tercapai atau belum tercapai, makanya hari ini kita ingatkan jangan sampai tahun 2024 akan terulang lagi. Jadi, tahun ini kita harus lebih konsentrasi lagi untuk memenuhi target,” paparnya.

Pihaknya berharap, capaian target kedepannya bisa sesuai harapan. Selanjutnya, Komisi II juga akan mengagendakan pemanggilan terhadap OPD terkait yang juga merupakan penghasil Pendapatan Asli Daerah, sejauh mana kinerjanya untuk peningkatan pendapatan ke kas daerah. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas