SEKITAR KITA
Bangkitkan Ekonomi Masyarakat, Pedagang Kaki Lima Situbondo berharap Car Free Day Kembali Dibuka
Memontum Situbondo – Sebelum pandemi Covid-19 yang melanda Situbondo, setiap hari minggu mulai pukul 06.00 hingga sekitar 09.00, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) bisa menjajakan makanannya di area Car Free Day (CFD). Namun, setelah kasus penyebaran Covid-19 melonjak dan pemberlakuan PPKM, kegiatan CFD pun dilakukan penutupan sementara sampai sekarang.
Merespon kondisi itu, salah satu PKL, Irfan Junaidi, berharap kegiatan Car Free Day bisa kembali dibuka. Mengingat, sebenarnya banyak sekali manfaat yang bisa diberikan. Baik kepada sesama PKL, atau pun masyarakat.
“Selain kami pedagang kecil bisa kembali berjualan, masyarakat juga bisa kembali memanfaatkan sebagai sarana olah raga. Sehingga, perekonomian kecil bisa beransur-ansur bangkit. Sedangkan masyarakat, juga bisa terus diedukasi mengenai protokol kesehatan,” ujarnya, Minggu (23/01/2022).
Baca juga
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
Dengan kembali dibuka, tambahnya, maka sedikitnya ada dua sisi bisa dioptimalkan. Pemerintah daerah bisa terus menggencarkan vaksinasi dan pedagang kaki lima atau UMKM, bisa memanfaatkan situasi ini.
Apalagi, tambahnya, tren penurunan Covid-19 di Situbondo, saat ini sudah kelihatan. Prosentase vaksinasi juga sudah tinggi. Sehingga, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi dengan vaksin di tempat, di sisi yang lain terus intensi dan mengingatkan warga. Dengan metode ini, harapannya kesadaran warga juga akan kian tinggi.
Irfan juga berjanji, jika CFD dibuka, pihaknya bersama pedagang lain akan disiplin mematuhi protokol kesehatan (Prokes), guna turut membantu untuk mencegah penyebaran virus korona. Apalagi, saat ini PKL yang berjualan di luar Alun-alun Kota Santri, tidak teratur dan terkesan mengganggu jalan. Jika ini difasilitasi secara khusus seperti CFD, itu akan lebih teratur.
“Pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat terangkat dan perputaran uang tidak kemana-nama,” terangnya.
Sementara itu, juru bicara Satgas Covid-19, Dadang Aris Bintoro, menegaskan bahwa untuk saat ini kegiatan Car Free Day (CFD) masih belum dibuka. Itu karena, masih ada kemungkinan tingginya penularan virus korona. Ini bisa terjadi saat banyak masyarakat berkerumunan.
Apalagi, saat ini virus omicron masih menjadi ancaman hampir di seluruh penjuru nusantara, yang penularannya lebih cepat. Sedangkan Situbondo sudah masuk PPKM Level 2. Ini sesuai Imendagri nomor 3 tahun 2022, berlaku dari tanggal 18 hingga 24 Januari 2022.
“Satgas Covid-19 Kabupaten Situbondo, menilai masih khawatir terjadi penularan virus Omicron, yang masih menjadi ancaman. Karenanya, CFD masuk kategori rentan terhadap kerumuman,” terangnya.
Ditambahkan Dadang, jika CFD dibuka, diharapkan masyarakat maupun PKL melakukan disiplin prokes dengan ketat. Selain itu, pihaknya, juga merancang lapak sedemikian rupa. Seperti memberikan jarak antar pedagang, agar CFD menjadi aman bagi masyarakat. Meski demikian, pihak juga belum bisa memastikan, kapan CFD akan di buka. Karena, dimungkinkan masih ada kerawanan.
Lebih lanjut Dadang, segala upaya dilakukan Satgas Covid 19 Kabupaten Situbondo, agar masyarakat mengikuti vaksinasi. Salah satunya, yaitu menggelar gebyar vaksin berhadiah dua sepeda motor dan hadiah menarik lainnya. Oleh karenanya, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin prokes dan vaksinasi, agar tercipta herd imunity.
“Sementara kami masih fokus melakukan vaksinasi sesuai target. Saat ini capaian vaksinasi di Situbondo sudah mencapai 69 persen,” paparnya. (her/sit)