Kabar Desa
Banyak Bangunan Berdiri di Kawasan Landing Paralayang, Pilot Tandem Minta Pemkot Batu Lakukan Penataan
Memontum Kota Batu – Pilot tandem paralayang yang sering membawa tamu terbang dari Gunung Banyak, menginginkan agar lokasi landing yang berada di Kelurahan Songgokerto, Kecamatan/Kota Batu, tidak kian ditumbuhi bangunan. Hal itu disampaikan, karena dengan tumbuh kembangnya bangunan, maka akan beresiko tinggi bagi atlet atau tamu saat turun dengan menggunakan paralayang.
Salah satu pilot tendem paralayang, Bayu Krisna, mengatakan bahwa destinasi wisata udara paralayang sebenarnya sudah menjadi bagian ikon Kota Batu dan sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara. “Dengan sudah dikenalnya wisata paralayang di mancanegara ini, kita inginkan tempat landing diamankan. Artinya jangan ditumbuhi bangunan lagi,” terang Bayu, di lokasi landing paralayang Kelurahan Songgokerto, Senin (01/05/2023) tadi.
Pria asal Bumiaji Kota Batu ini menjelaskan, bahwa pada saat Wali Kota Batu pertama, sempat menyampaikan jika tempat landing yang ada tersebut pernah dicanangkan sebagai kawasan wisata yang tidak boleh ada bangunan perumahan. Jadi, akan lebih baik jika rencana itu kembali dimunculkan.
Baca juga:
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
“Saya ingat, dahulu zaman wali kota pertama, pernah canangkan kalau di sini kawasan yang dilarang ada bangunan. Tetapi, semakin ke sini kok tambah banyak,” ungkap mantan atlet paralayang Jawa Timur ini.
Dengan semakin munculnya banyak bangunan, ujarnya, maka membuat resiko semakin tinggi tamu atau pilot tandem yang landing dengan paralayang. Otomatis, juga dari sisi keindahan lingkungan.
“Kami semua berharap, kepada pemerintah Kota Batu agar ada penataan di lokasi landing paralayang. Karena, paralayang di Kota Batu sudah menjadi ikon dan dikenal masyarakat luas hingga mancanegara. Buktinya, kami 20 pilot yang stanby saat liburan Lebaran, bisa membawa terbang 120 tamu setiap harinya mulai pagi sampai menjelang sore,” jelasnya. (put/gie)