Pemerintahan
Banyuwangi Siap Realokasi APBD Untuk Dukung Vaksin Covid-19 Gratis
Memontum Banyuwangi – Merespon arahan Presiden Joko Widodo, terkait kebijakan vaksinasi Covid-19 gratis, bagi seluruh warga Indonesia, Pemkab Banyuwangi langsung sinyal positif.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan siap mengalokasikan anggaran dalam APBD 2021, untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara gratis.
Untuk mendukung langkah itu, alokasi APBD bakal menjadi pendukung bagi dana dari APBN. Hal itu, diungkapkan Bupati Banyuwangi, saat meninjau simulasi pelaksanaan vaksin Covid-19 di Puskesmas Sempu dan Puskesmas Tegalsari, Kamis (17/12) tadi.
“Kami siap melakukan refocusing anggaran terkait pelaksanaan vaksinasi. Mulai dari instrumen pendukungnya, atau bila memang diinstruksikan pusat untuk pengadaan vaksin. Sehingga masyarakat Banyuwangi bisa mendapatkan layanan vaksin Covid-19,” kata Anas.
Bupati menjelaskan, meski belum mengetahui seberapa besar realokasi akan dilakukan, namun persiapan sudah dilakukan. Karena, hingga saat ini pemerintah daerah masih menunggu ketentuan teknis dari pemerintah pusat.
“Prinsipnya daerah tentu siap melakukan realokasi APBD untuk mendukung program vaksinasi tersebut. Saat ini kami menunggu arahan lebih detil dari pemerintah pusat,” tambah Anas.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo melalui akun You Tube Sekretariat Presiden, pada Rabu (16/12), telah mengumumkan bahwa pelaksanaan vaksinasi corona untuk seluruh masyarakat adalah gratis alias tidak dipungut biaya.
Dalam video tersebut, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada seluruh jajaran kabinet, kementerian dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021 mendatang.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati memastikan seluruh puskesmas telah menyiapkan petugas dan peralatan pendukung untuk pelaksanaan vaksin covid-19. Mulai dari petugas vaksinator, alur kerja pelaksanaan vaksin, hingga sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan vaksinasi.
Bupati Anas juga langsung memantau simulasi pelaksanaan vaksin. Bagaimana ruang tunggu pasien, lalu ada meja pendaftaran, terus pasien dilakukan screening kesehatan di meja kesehatan.
Setelah lolos screening, mereka akan disuntikkan vaksin oleh petugas. Alur selanjutnya adalah warga yang divaksinasi akan menunggu di ruang observasi khusus untuk melihat reaksi yang timbul pada pasien setelah divaksin.
“Saya kira, semua puskesmas sudah menyiapkan ini dengan baik. Terima kasih para tenaga kesehatan. Alur pelaksanaan, hingga alat-alat penyimpan juga sudah tersedia. Jadi, sewaktu-waktu instruksi pelaksanaan vaksin dari pusat turun, kita sudah siap semua,” kata Anas.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, menambahkan terkait pelaksanaan vaksinasi gratis yang rencananya bakal dimulai tahun depan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan.
Sebanyak 45 puskesmas yang ada di Banyuwangi, telah memiliki peralatan untuk menunjang pelaksanaan vaksin, mulai dari cold chain, vaccine carrier, bahan medis habis pakai, hingga peralatan suntik.
“Pada intinya, Dinas Kesehatan sudah menyiapkan peralatan pendukung untuk pelaksanaan vaksin ini. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan jumlah peralatan yang dibutuhkan mengingat program ini nanti sasarannya seluruh warga,” kata Rio.
Ditambahkan, sudah ada 90 vaksinator dari 45 puskesmas yang telah mengikuti pelatihan sebagai petugas vaksin Covid-19.
“Setiap puskesmas sudah ada dua vaksinator yang telah mengikuti pelatihan. Selanjutnya, mereka yang telah mengikuti pelatihan wajib menularkan ilmunya kepada rekan sejawatnya yang lain,” terangnya. (kom/bwi/sit)