Kota Malang

Bazar Hari Santri Nasional Dorong Kemandirian Pondok Pesantren

Diterbitkan

-

BAZAR: Suasana Bazar Hari Santri Nasional di sekitar Balai Kota Malang (Memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2023, sebanyak 30 pesantren yang ada di Kota Malang mengikuti kegiatan bazar di sekitar Balai Kota Malang, Senin (23/10/2023) tadi.

Kepala Kemenag, Achmad Shampton, menyampaikan jika disamping itu juga untuk mengembangkan One Pesantren One Produk (OPOP) yang menjadi salah satu program dari Provinsi Jawa Timur. Di mana, hal tersebut juga sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama, untuk mewujudkan kemandirian pesantren.

“Jadi salah satu dari tujuh program utama kementerian agama, itu program prioritas salah satunya adalah kemandiran pesantren. Kemudian, kita kerjasamakan dengan berbagai kalangan di Jatim, OPOP itu. Nah, pada era Pak Sutiaji (Wali Kota periode 2018-2023) dibentuk satgasnya, panitia yang mengelola, mendorong pesantren untuk mandiri, membuka lapangan usaha,” jelas Shampton.

Menurutnya, dalam bazar tersebut juga mempromosikan beberapa usaha dari masing-masing pondok pesantren. Dimana produk yang ada bermacam macam jenisnya, namun mayoritas yang ada yaitu makanan.

Advertisement

Baca juga :

“Jadi yang ikut bazar ini tidak semua Pondok Pesantren. Namun, yang kita minta wajib yang dapat inkubasi ada sekitar empat dan yang lainnya itu pesantren yang punya usaha. Produknya selain makanan juga ada buku. Karean dari Pondok Pesantren Darul Ulum, mewajibkan semua santrinya untuk menulis. Jadi produksi bukunya lumayan tinggi,” tambahnya.

Melalui Bazar tersebut, pihaknya berharap masing-masing pondok pesantren bisa lebih mandiri lagi. Sebab, negara dalam memberikan afirmasi (bantuan) menurutnya kecil sekali, tidak sampai ratusan juta.

“Pesantren itu tidak ada istilah minta bantuan pemerintah. Tapi kemudian negara memberi afirmasi, nah afirmasi itu lah yang memberikan bantuan. Kemudian, negara berkepentingan mengembalikan untuk mandiri, tetapi dengan diberdayakan. Kita punya program inkubasi jadi disupport. Kamu bisa apa saya support nanti kemudian lebih berdaya,” ujarnya.

Sehingga, menurutnya saat ini rata-rata Pondok Pesantren yang ada di Kota Malang sudah sangat mandiri. Terlebih, pondok pesantren juga sudah khas dengan kemandiriannya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas