Banyuwangi
BEC Masuk 10 Top Even Tingkat Nasional
Memontum Banyuwangi – Cara mendongkrak nama Banyuwangi, bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas tidak henti-hentinya mempromosikan Banyuwangi di tingkat nasional maupun internasional.
Bahkan 3 Festival Banyuwangi masuk top 100 event tingkat nasional, 1 even diantaranya masuk top 10 even Nasional, seperti diungkapkan Menpar Arif Yahya saat pembukaan Banyuwangi Etno Carnival, Sabtu (27/7/2019) siang.
“2 event masuk top 100, yaitu Tour de Banyuwangi Ijen dan Gandrung Sewu. Sedangkan BEC masuk 10 top event Nasional, bersama Bali dan Jember,” ungkap Arif Yahya.
Lanjut Arif Yahya, keberhasilan Kabupaten Banyuwangi tidak hanya di bidang pariwisata saja, namun beberapa hasi lalu, Kabupaten Banyuwangi berhasil menyabet dua gelar kategori terbaik tertinggi (Platinum) ajang Indonesia’s Attractiveness Award dari Majalah Tempo dan lembaga riset Frontier Consulting Group. Dua gelar itu adalah Kabupaten Besar Terbaik Sektor Pariwisata dan Infrastruktur.
“Banyuwangi itu bisa hebat karena mempunyai bupati yang sangat hebat,” kata pria asal Banyuwangi ini.
Lanjut Arif Yahya, agar Banyuwangi dikunjungi turis Domistik maupun turis mancanegara, tidak lama lagi dibuka rute penerbangan Denpasar – Banyuwangi.
“Bulan Agustus mendatang, rute penerbangan Denpasar – Banyuwangi bakal dibuka. Dibukanya rute baru ini akan menambah kunjungan wisatawan ke Banyuwangi,” paparnya.
Sementara bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Banyuwangi Ethno Carnival (BWC) tidak sama dengan pergelangan yang diselenggarakan oleh kabupaten lain. Jika kabupaten lain dalam penyelenggaraannya mempergunakan Event Organizer (EO) sedangkan BEC dikerjakan boleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) bersama masyarakat.
“Keberhasilan BEC ini berkat kerjasama antara PNS dan Masyarakat,” ujar bupati Anas.
Anas menceritakan, awalnya penyelenggaraan BEC ini ditentang banyak kalangan. Setelah berjalan sekian lama, masyarakat mulai mendukung.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat, budayawan dan tokoh ulama, atas terselenggaranya acara ini,” kata bupati Banyuwangi.
Dengan adanya BEC ini banyak warga luar Banyuwangi yang datang ke Banyuwangi. Bahkan karena sangat besar animo masyarakat Indonesia maupun turis mancanegara yang ingin melihat secara pergelaran BEC yang bertema ‘the kingdom of Blambangan’ ini banyak yang tidak mendapat kamar hotel maupun homestay.
“Karena besarnya animo masyarakat, kamar hotel dan homestay penuh, bahkan ada warga yang ingin datang ke Banyuwangi tidak kedapatan tiket pesawat,” terangnya.
Masyarakat Banyuwangi agar bisa melihat dan mendapat tempat, mereka rela datang lebih awal. Mereka datang bersama keluarga sembari membawa tikar dan makanan.
“BEC ini bukan semata-mata karnaval, tapi kegiatan ini sebagai momentum untuk berkumpul dengan masyarakat,” tandasnya.
Bahkan, pagelaran BEC ini juga dihadiri boleh 10 bupati dan wali kota serta dihadiri dua Konjen, yakni Konjen Australia dan Amerika.
Pagelaran yang diselenggarakan pada siang hari dan berakhir pada sore hari tersebut, jalan Susuit Tubun hingga jalan Jaksa Agung Suprapto menjadi lautan manusia. Masyarakat dengan tertib melihat dan memotret peserta BEC. (tut/oso)