Probolinggo
Belasan Siswa SD Probolinggo Keracunan Teh Botol Kadaluarsa
Memontum Probolinggo – Belasan siswa dari Sekolah Dasar (SD) IT Tahfidz Bintangku, Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, harus dilarikan ke rumah sakit. Diduga, sejumlah siswa mengalami keracunan setelah meminum teh kemasan botol kadaluarsa di acara ulang tahun salah satu siswa di sekolah tersebut, Jumat (12/05/2023) kemarin.
Puluhan siswa tersebut, diketahui mengalami pusing dan mual, setelah meminum teh kemasan botol. Sehingga, pihak sekolah meminta bantuan ke Puskesmas Kedopok.
“Jadi, setelah sejumlah anak meminun teh kemasan botol yang dibagikan, mereka mengaku mulai merasa pusing, mual dan muntah. Kemudian, kita menelfon Puskesmas Kedopok, yang kemudian membawa siswa tersebut ke rumah sakit dengan menggunakan ambulan,” ujar Kepala Sekolah, SD IT Tahfidz Bintangku, Tisni Asyigah Zin, Sabtu (13/05/2023) tadi.
Baca juga:
- Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Bakesbangpol Kota Malang Pastikan TPS Pilkada 2024 Aman dari Banjir di Musim Penghujan
- Atasi Lonjakan Harga Sembako Menjelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Operasi Pasar
- Datangi Kampung Biru, Abah Anton Terima Dukungan untuk Kembali Memimpin Kota Malang
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
Dari 40 siswa Kelas IV, tambahnya, ada sekitar 19 siswa harus dilarikan ke RSUD dr M Shaleh. Setelah itu, baru diketahui bahwa minuman teh kemasan botol yang dibagikan kepada siswa SD, sudah expired. “Ternyata tanggal exired teh kemasan botol berakhir pada bulan Maret 2023 dan setelah mendapat perawatan di rumah sakit, pada Jumat itu juga, sejumlah siswa di perbolehkan pulang dan sisanya pada hari ini juga akan pulang,” katanya.
Sementara itu, Plt Direktur dr M Shaleh dr Abraar HS Kuddah, mengatakan bahwa dari 19 siswa yang dilarikan ke rumah sakit, telah dipulangkan 17 siswa. Sedangkan dua sisanya dalam rawat inap. “Saat ini kami masih melakukan observasi. Siswa yang dilarikan ke rumah sakit, diduga keracunan teh botol yang sudah expired. Sehingga mengalami gejala pusing dan mual,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati, mengatakan pihaknya terus memantau 17 siswa yang sudah diperbolehkan pulang. “Kami meminta kepada pihak keluarga mereka juga pihak sekolah untuk memantau kesetahat siswa,” jelasnya. (nun/sit)