Kediri
Belum Genap 2 Bulan, Proyek Drainase Desa Lamong Roboh
Memontum Kediri–Belum genap dua bulan proyek drainase Desa Lamong Kecamatan Badas Kabupaten Kediri roboh. Ini terjadi diduga karena tidak sesuai dengan bestek, akibatnya proyek yang dibiayai dari dana desa (DD) hancur dan rusak sebelum dimanfaarkan. Dengan kasus tersebut menunjukkan bahwa dalam pengelolaan dana desa yang akuntabel dan transparan masih menjadi hal sulit terealisasi didesa Lamong.
Menurut sumber Memo X di Desa Lamong menyebutkan rusaknya proyek drainase tersebut karena proyek tersebut diborongkan kepada pihak ketiga, sehingga dalam pengerjaanya asal asalan.”Pemborongnya pak Rohman warga Desa Beringin, juga para pekerjanya tidak ada dari desa sini, padahal proyek itu baru dua bulan lalu selesai, namun kenyataanya sekarang drainasenya sudah rusak,”katanya
Kades Lamong Wiwik Manfaati ketika dikonfirmasi di kantor kecamatan Badas mengakui kalau pekerja bangunan drainase itu dipekerjakan oleh pihak ketiga.”Sulit mencari warga Lamong yang mau bekerja pada proyek itu, terpaksa kita cari pekerja dari luar desa, karena waktu yang mepet dan pencairan dana diakhir tahun, ” kilah Wiwik.
Ketika ditanya berapa anggaran untuk pembangunan drainase tersebut, Kades Wiwik Manfaati tidak mau menunjukkan. Sementara itu, Camat Badas Sumarlan ditemui di kantornya mengatakan, bahwa ia belum tahu karena belum ada laporan.
“Belum tahu, belum ada laporan, tim kita akan turun” kata mantan Lurah Pare kepada Memontum.com.
Ketika ditanya tentang tidak berfungsinya tim pengelola kegiatan ( TPK ) Desa Lamong dan lemahnya kinerja pengawasan dan monitoring dari pihak terkait, Sumarlan enggan menanggapinya.
Berdasarkan pantauan memo, X menunjukkan, hingga berita ini diturunkam, drainase masih di biarkan rusak, bangunan drainese sepanjang sekitar 50 meter itu rusak diduga tidak sesuai bestek, selain itu tidak ada prasasti atau banner yang menerangkan berapa anggaran pembangunan drainase tersebut.(hyo/yan)