Kediri
Bidik Operasi Pasar Lebih Maksimal, Pemkot Kediri Bakal Migrasi dari Manual ke Digitalisasi
Memontum Kota Kediri – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri, yang terdiri dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bagian Administrasi Perekonomian, KPw BI Kediri, Perum Bulog Cabang Kediri, mengusung ide baru dalam hal pengendalian inflasi di Kota Kediri, Kamis (06/06/2024) tadi. Yakni, dengan memanfaatkan kemutakhiran Teknologi Informasi (TI). Ide baru itu, pun dibahas dalam Rapat Koordinasi TPID Kota Kediri bersama Dinas Kominfo Kota Kediri.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri, Tetuko Erwin Sukarno, menerangkan bahwa rapat itu membahas beberapa materi. Diantaranya, kerja sama antara Pemkot Kediri dengan KPw BI Kediri untuk mendukung urban farming di Kota Kediri serta digitalisasi program Operasi Pasar (OP).
“Jadi, urban farming merupakan upaya kita untuk mendukung ketersediaan pasokan bahan pangan terutama sayur-sayuran. Kita berharap dengan berkolaborasi bersama KPw BI Kediri, nanti terutama dengan para mahasiswa penerima Beasiswa BI, Generasi Baru Indonesia (Genbi) bisa memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Kediri,” jelas Erwin.
Dirinya juga menambahkan, bahwa program pertanian di perkotaan tersebut akan menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Kediri. Dimana saat ini, total KWT di Kota Kediri sebanyak 54 KWT.
Selain dukungan program urban farming, lanjutnya, KPw BI Kediri diharapkan juga akan mendukung digitalisasi OP. Karena, selama ini program OP yang dilakukan Pemkot Kediri masih berbasis manual dan untuk itu dengan memanfaatkan kemutakhiran teknologi, TPID Kota Kediri akan beralih menggunakan sistem digital.
Baca juga :
“Selama ini kalau dengan manual, hanya bisa mengendalikan supaya tidak beli lagi. Tetapi, kita tidak punya datanya. Sedangkan kalau dengan digitalisasi, akan jauh lebih mudah dan sederhana. Cukup menggunakan scan sidik jari saja, kita bisa mendapatkan datanya siapa saja yang mengakses layanan kita saat OP,” ujarnya.
Lebih dari itu, peralihan OP manual ke digital juga dilakukan guna memudahkan TPID Kota Kediri, dalam melakukan pengendalian harga secara digital, Monev kegiatan OP serta untuk pemerataan penerima manfaat OP.
Terkait dengan mekanisme, lanjutnya, TPID Kota Kediri akan menyediakan infrastruktur digital agar bisa merekam data masyarakat yang sudah mengaksesnya atau membeli produk-produk yang dijual pada OP. “Dengan demikian, kita tahu kelompok masyarakat mana yang mayoritas mendapatkan manfaat OP. Soal kebijakan pembatasan pembeliannya, akan dirumuskan nanti pastinya sesuai dengan stok dan kondisi saat itu,” terangnya.
Erwin berharap, dengan adanya rapat dan koordinasi, TPID Kota Kediri akan jauh lebih baik lagi dan yang lebih penting, kegiatan apapun yang dilaksanakan TPID sasarannya lebih akurat dan tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri, Apip Permana, menyampaikan dukungan serta kesiapannya dalam mewujudkan digitalisasi OP. Dirinya menilai, program tersebut dapat memberikan wajah baru Kota Kediri melalui branding digitalisasi OP, yang mana saat ini teknologi merupakan suatu hal yang sangat esensial di kalangan masyarakat. “Berkaitan dengan tugas dan fungsi kami, maka Dinas Kominfo siap mendukung program tersebut. Semoga digitalisasi OP dapat sukses diimplementasikan di Kota Kediri serta tujuan program tersebut tercapai,” tegasnya. (kom/pan/sit)