SEKITAR KITA
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Kawasan Pesisir Surabaya
Memontum Surabaya – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob akibat fenomena pasang maksimum air laut. Diperkirakan, banjir rob akan terjadi mulai 2 hingga 7 Desember 2021, sekitar pukul 21.00 sampai 24.00, di kawasan pesisir Surabaya dan sekitarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas), Irvan Widyanto, memastikan bahwa Pemkot sudah melakukan berbagai antisipasi apabila terkena banjir rob. Selama ini, Pemkot sudah memasang Videotron/WID yang selalu update memberikan informasi terkait tinggi gelombang, kecepatan angin dan cuaca di pesisir pantai.
“Videotron ini dipasang mulai dari Romokalisari, Sontoh Laut dan juga di Taman Suroboyo,” kata Irvan saat dihubungi, Sabtu (04/12/2021).
Baca juga
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Selain itu, tambahnya, pihaknya memastikan sudah melakukan pelatihan praktek evakuasi mandiri untuk warga pesisir. Tentunya, dengan mengikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan menuju Assembly Point (titik kumpul) yang sudah ditentukan pula.
Lebih lanjut dirinya berharap, jika ada tanda-tanda akan terjadi gelombang tinggi air laut yang terdapat di Videotron, dengan ketinggian di atas 2,5 meter atau pasang air laut di atas 150 cm dan kecepatan angin di atas 20 knot atau 37 km/jam. “Maka kita berharap warga bisa melakukan evaluasi mandiri tanpa harus menunggu bantuan,” katanya.
Sementara itu, jika ada update dari BMKG Maritim terdapat potensi kenaikan air laut dan tinggi gelombang, maka BPB Linmas akan langsung mendirikan posko siaga di Romokalisari, Sontoh Laut dan Taman Suroboyo. “Mereka akan dibekali peralatan mulai dari perahu karet bermesin, pelampung, ring buoy, tali, genset, lampu dan beberapa peralatan lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, pihaknya akan akan memberi pengumuman baik melalui toa yang dipasang di perkampungan nelayan di SIB maupun melalui megaphone dengan keliling kampung nelayan untuk meminta sementara waktu tidak melaut dan tidak mendekati bibir pantai.
“Yang paling penting juga, apabila terjadi kedaruratan apapun di Surabaya, silahkan langsung menghubungi Command Center 112 untuk mendapatkan bantuan,” paparnya. (ade/sit)