Sampang

BPBD Jatim Turun Tangan Tanggulangi Kekeringan Sampang

Diterbitkan

-

TURUN : BPBD Provinsi Timur bersama BPBD Kabupaten Sampang saat melakukan droping air di Desa Blu'uran Kecamatan Karang Penang (Instagram BPBD Sampang). (zyn)

Memontum Sampang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur bersama BPBD Kabupaten Sampang lakukan droping air antisipasi bencana kekeringan di Sampang, Rabu (17/7/19) Siang.

Terdapat 10 tangki yang disalurkan kepada masyarakat yang disebar di empat desa antara lain Desa Blu’uran, Desa Gunung Eleh, Desa Tanggumong dan Desa Taman Sareh.

Kepala BPDB Provinsi Jawa Timur Suban Wahyudiono mengungkapkan bahwa di Jawa Timur terdapat 24 kabupaten yang rawan bencana kekeringan dan Sampang menjadi terdampak kekeringan paling banyak Jawa Timur dengan 67 desa.

“Di Jawa Timur ada 38 Kabupaten, ada 24 Kabupaten yang rawan bencana kekeringan. Salah satunya Kabupaten Sampang. Kebetulan Kabupaten Sampang paling banyak desa yang mengalami kekeringan,” ungkapnya.

Advertisement

“Ada 67 desa di Kabupaten Sampang yang terdampak kekeringan, dan yang kedua ada Kabupaten Tuban sebanyak 55 desa, yang ketiga Pacitan, Ngawi dan Lamongan sebanyak 45 desa. Seluruh Jawa Timur ada 565 desa yang rawan kekeringan,” lanjutnya.

Lebih lanjut Suban Wahyudiono menjelaskan bahwa BPBD Provinsi Jawa Timur akan memetakan desa mana yang mengalami kekeringan dan Gubernur Jawa Timur telah menginstruksikan kepada Bupati dan Walikota di seluruh Jawa Timur untuk siaga darurat kekeringan di musim kemarau tahun 2019.

“BPBD Provinsi Jawa Timur memetakan di mana desa yang mengalami kekeringan dan dalam penanganan kekeringan Gubernur Jawa Timur sudah menginstruksikan kepada semua Bupati Walikota seluruh Jawa Timur untuk segera siaga darurat kekeringan di musim kemarau tahun 2019,” tandas Suban.

Suban Wahyudiono menambahkan bahwa berdasarkan surat BMKG pertanggal 10 Juni 2019 tentang analisa musim hujan bahwasanya pada bulan juni telah memasuki musim kemarau, namun puncaknya akan terjadi pada bulan agustus.

Advertisement

“Berdasarkan surat BMKG tanggal 10 Juni tentang analisa musim hujan bahwa bulan juni itu sudah masuk kemarau tapi nanti puncaknya di bulan agustus. Jadi ini belum seberapa, mungkin bulan agustus Sampang ini sudah merata,” imbuhnya. (zyn/oso)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas