Pamekasan
BPBD Pamekasan Prediksi 10 Kecamatan Terancam Alami Kekeringan
Memontum Pamekasan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, memperkirakan 10 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, terancam akan alami kekeringan. Prediksi itu disampaikan, sesuai dengan hasil informasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Timur, Senin (22/08/2022) tadi.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Pamekasan, M Ibnu Hajar, mengatakan bahwa perkiraan wilayah kekeringan tersebut adalah hasil dari perkiraan BMKG Jawa Timur. Yaitu, puncak musim kemarau di Pamekasan, diperkirakan terjadi pada Agustus triwulan III. Sehingga, BPBD Pamekasan sudah mulai melakukan pendataan ke seluruh kecamatan di Pamekasan.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
“Kami sudah merekap dampak kekeringan kritis. Langkah-langkah terbatas sudah kami kaji dan sudah diajukan ke bagian hukum untuk di proses terkait darurat atau terdampak kekeringan oleh bupati,” katanya.
Lebih lanjut BPBD menjelaskan, bahwa sampai saat ini masih menunggu Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Bupati Pamekasan, untuk melakukan distribusi air bersih ke beberapa wilayah di beberapa titik Kabupaten Pamekasan yang sudah alami kekurangan air. “SK tersebut sebagai dasar atau landasan kami untuk melakukan pendistribusian ke beberapa wilayah di Kabupaten Pamekasan. Selain itu pada tahun 2019-2021, kekeringan di Pamekasan mengalami penurunan. Sedangkan, untuk tahun 2022 kembali mengalami kenaikan,” tambahnya.
Ibnu Hajar juga mengatakan, bahwa sebetulnya pada April 2022 kemarin, sudah memasuki awal kemarau dan untuk akhir Agustus 2022, sudah memasuki puncak kemarau. Namun, perkiraan tersebut terkadang benar dan terkadang salah karena kondisi alam tidak menentu. Sementara mengenai 10 kecamatan yang terancam alami krisis air, diantaranya seperti Kecamatan Batumarmar, Pegantenan, Palengaan, Proppo, Tlanakan, Larangan, Waru, Kadur, Pademawu hingga Kecamatan Pasean. Sedangkan, tiga kecamatan yang diperkirakan aman dari kekeringan, yakni Kecamatan Kota, Galis dan Kecamatan Pakong. (azm/srd/gie)