Kota Malang
BPF Ajak Wartawan Literasikan Bursa Berjangka
Memontum Kota Malang – PT Bestprofit Futures (BPF) Cabang Malang menggandeng PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berupaya meningkatkan literasi masyarakat terkait bursa berjangka. Salah satunya, pengenalan berbagai aspek Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di lantai bursa kepada puluhan awak media Malang Raya, di Kantor BPF Malang, Sabtu (11/5/2019).
“Saat ini pengetahuan mengenai PBK masih didominasi pada kalangan pengusaha. Keikutsertaan generasi milenial di Malang untuk masuk industri Bursa Berjangka mumasih minim, dan belum begitu paham mengenai perdagangan berjangka komoditi. Padahal peluangnya sangat bagus,” jelas Andri, Pimpinan Cabang PT BPF Cabang Malang, kepada awak media.
Andri mengungkapkan, jual-beli kontrak berjangka termasuk investasi yang aman, karena transaksinya bisa dilakukan dua arah (jual dan beli). Beragam produk ditawarkan, mulai dari emas, valuta asing, dan komoditi lainnya.
“Yang paling diminati adalah emas, karena harganya relatif stabil dan aman. Meskipun secara teknikal menjadi peluang menguntungkan dari transaksi jual dan beli emas,” terang Andri.
Secara umum, ada banyak istilah yang kurang dipahami masyarakat luas. Diharapkan melalui Media Training, istilah-istilah dan peluang bursa berjangka dapat tersampaikan kepadamasyarakat.
“Dibandingkan kota besar lain di Indonesia, Malang sudah relatif moderat. Artinya, bisa menerima dan mulai aktif bermain di pasar bursa. BPF Malang merupakan salah satu kantor cabang dengan kinerja terbaik. Berdiri sejak tahun 2009, pertumbuhan volume transaksi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Bahkan 2019 kami targetkan omzet Rp 10 Triliun,” terang pria yang memimpin BPF Malang sejak 2009 ini.
Disebutkan, hingga akhir Maret 2018, total volume transaksi untuk BPF Malang mencapai 53.507 lot atau meningkat 71,03 persen dari tahun sebelumnya. Sementara jumlah nasabah baru mengalami pertumbuhan sebesar 28,18 persen menjadi 141 nasabah.
“Untuk 2019 ini, BPF Malang optimistis akan meraih pertumbuhan sekitar 20 persen, baik dari sisi total volume transaksi dan jumlah nasabah baru,” tandas Andri. (adn/yan)