Banyuwangi

BSI, BKSDA dan FK3I Melakukan Pemantauan Satwa Liar di Gunung Tumpang Pitu

Diterbitkan

-

Tim Environmental PT. BSI, BKSDA Wilayah III Jember dan FK3I saat melakukan pemantauan satwa liar di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran.

Memontum Banyuwangi – Guna menjaga kelestarian ratusan satwa liar di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. Tim Environmental PT. Bumi Suksesindo bersama Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Wilayah III Jember dan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) melakukan pemantauan selama satu Minggu, tepatnya dilaksanakan tanggal 24 hingga 29 Agustus 2018. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

Manajer Lingkungan PT BSI, Ismed Siregar menjelaskan pemantauan yang dilakukan bagian dari monitoring lingkungan sesuai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) perusahaan tersebut.

Tim Environmental PT. BSI, BKSDA Wilayah III Jember dan FK3I saat melakukan pemantauan satwa liar di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran.

Tim Environmental PT. BSI, BKSDA Wilayah III Jember dan FK3I saat melakukan pemantauan satwa liar di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran.


Dalam kegiatan ini, tim secara langsung memasuki area hutan yang ada di Tumpang Pitu.Saat pengamatan berlangsung, hewan yang ditemui di dalam hutan difoto dan didata.

“Metode yang digunakan dalam kegiatan pemantauan meliputi point count, transek, perangkap hidup, menggunakan jala kabut, camera trap, pencetakan jejak dan fauna maping, ” ungkapnya.

Waktu pemantauan berlangsung pada waktu pagi, sore dan malam di enam titik berbeda.
“Keenam titik pemantauan mewakili tiga kriteria hutan yaitu hutan dataran rendah (hutan tanaman), zona peralihan antara hutan tanaman dengan hutan rimba campuran serta di hutan rimba campuran,” imbuhnya.
Superintendent Departemen Environmental, Iwa Mulyawan menambahkan, pengamatan satwa menjadi langkah bijak yang dilakukan oleh divisi lingkungan.
“PT BSI menjaga seluruh ekosistem yang ada di sekitar area tambang baik di darat maupun perairanSemua pengamatan dilakukan setiap hari untuk mengetahui jumlah satwa yang ada di hutan area pertambangan,”imbuhnya.
Sementara, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) KSDA wilayah III Jember, Bagus Suseno mengatakan semua satwa di lokasi pertambangan tidak terganggu dengan adanya aktivitas penambangan yang dilakukan PT BSI. Beberapa jenis hewan seperti lutung dan monyet juga berkeliaran di dekat lokasi artinya hewan tersebut sudah dapat menyesuaikan diri dengan habitatnya yang kini menjadi lokasi pertambangan.

Advertisement

Di dalam hutan juga ditemukan bekas kubangan lumpur yang menjadi habitat babi hutan.
“Hewan tersebut sudah menyesuaikan diri dengan habitatnya. Kami menilai aktivitas pertambangan tidak mengusik habitat hewan tersebut. Kami juga menemukan jenis elang yang masih terbang bebas di atas area pertambangan,” cetusnya.

Tercatat ada 90 jenis burung, 28 jenis mamalia, 24 jenis reptil dan tujuh jenis amfibi yang teridentifikasi menghuni Gunung Tumpang Pitu. Jumlah itu tercatat dari hasil pengamatan tahun 2012 hingga 2018.

Fauna seperti rusa, babi hutan, elang, lutung, monyet dan kukang jawa terdapat di pegunungan yang dekat dengan Pantai Pulau Merah, salah satu destinasi wisata unggulan di Banyuwangi selatan itu. (tut/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas