Pemerintahan

Bupati Arifin Buka Trenggalek Inovation Fest 2021, 60 Peserta Inovasi Ikut Berkompetisi

Diterbitkan

-

Bupati Arifin Buka Trenggalek Inovation Fest 2021, 60 Peserta Inovasi Ikut Berkompetisi
BUKA: Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat membuka Trenggalek Inovation Fest (TIF) di Halaman Pasar Pon. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, membuka Trenggalek Inovation Fest (TIF) tahun 2021. Bertempat di halaman Pasar Pon Trenggalek, dalam acara tersebut sedikitnya ada 60 inovasi yang ikut.

Melihat gelaran ini, Kabag Organisasi Setdaprov Jatim, Ramliyanto, mengapresiasi kegiatan tahunan yang diinisiasi Kabupaten Trenggalek. “Pemerintah Kabupaten Trenggalek sudah menjawab sebuah tantangan, bahwa kecepatan keinginan masyarakat untuk dilayani lebih baik itu mengikuti deret hitung. Sementara birokrasi kita dalam melayani, mengikuti deret ukur,” ucapnya, Rabu (15/12/2021) pagi.

Kata kunci untuk seimbangnya, lanjut Ramli sapaan akrabnya, kemampuan melayani dan keinginan masyarakat dibutuhkan inovasi. “Sedangkan Kabupaten Trenggalek melalui kegiatan Trenggalek Inovatioan Fest ini, saya kira menjawab tantangan itu,” imbuhnya.

TIF tahun 2021 sendiri, merupakan gelaran TIF ketiga yang digelar oleh Trenggalek guna menjawab tantangan masyarakat dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Inovasi sendiri, diharapkan dapat mempermudah pemerintah dalam memberikan pelayanan dengan keterbatasan yang dimiliki. Selain itu masyarakat terpuaskan usai mendapatkan pelayanan.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, menyampaikan Trenggalek Inovation Fest ini gelaran dimulai sejak tahun 2019 lalu. “Intinya kita ingin menggali OPD itu harus punya inovasi. Sama seperti kita tadi meneruskan apa yang dilaunching oleh Pak Presiden, ASN punya Par Value Berakhlak,” jelas Bupati.

Salah satu dari berakhlak itu, lanjut pria yang akrab disapa Mas Ipin, adalah berorientasi pelayanan. “Tentu itu bagaimana cara melayani sekian banyak orang dengan keterbatasan sumberdaya bisa maksimal pelayanannya. Dan Trenggalek Inovation Fest ini menggali bagaimana inovasi itu bisa dikerjakan, biar masyarakat itu semakin termudahkan,” terang Bupati muda ini.

Baca juga :

Ada sekitar 60 inovasi, dari OPD, kemudian ada dari sekolah, kecamatan, puskesmas. Ada beberapa inovasi yang menurutnya cukup bagus. Salah satu contoh adalah salah satu SMP di Watulimo memanfaatkan sumber air di sekitar untuk menjadi air bersih terus digunakan untuk sarana air bersih dan untuk beribadah bagi anak anak di sekolah.

“Kemudian ada sekolah yang berempati pada siswa siswinya yang dalam tanda kutip ekonominya lemah, tidak punya uang saku. Akhirnya ada inovasi bagaimana melibatkan mereka untuk bisa produktif dan terlibat aktif membuat besek untuk ikan. Besek ini kemudian dijual untuk digunakan sebagai uang saku,” katanya.

Advertisement

Menurut suami Novita Hardiny ini hal itu sederhana, namun sangat membantu. Artinya, bapak dan ibu guru itu tidak hanya mengajar teorinya saja, namun juga memperhatikan kesejahteraan siswa siswinya.

“Kadang saya tidak memikirkan sampai segitu. Inovasi yang mau dikeluarkan oleh sekolah dan saya sangat mengapresiasi,” papar Mas Ipin.

Jika hal itu berangkat dari OPD tentu, dirinya akan dorong agar pelayanan bisa semakin inovatif. Dan kemudian kedua kepuasan masyarakat bisa tinggi.

“Jika selama ini mungkin banyak aplikasi, banyak kegiatan dan sebagainya. Namun masyarakat belum tentu merasakan dampaknya. Ini perlu kita dorong biar inovasi itu dampaknya benar-benar bisa dirasakan mereka,” terangnya. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas