Pemerintahan
Bupati Jember dan Dandim 0824 Tampung Keluhan Warga Terdampak Banjir Sumberagung
Memontum Jember – Bupati Jember dr Hj Faida Mmr bersama Komandan Kodim (Dandim) 0824 Jember Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin turun langsung ke lokasi banjir di Desa Sumberagung Kecamatan Sumberbaru, guna menyambangi dan menampung keluhan warga serta menghantarkan bantuan yang terdampak serta menggali aspirasi dalam mencari solusi penanggulangan banjir, Selasa (3/3/2020) sore hingga petang.
Sebanyak 1178 Kepala keluarga yang terdampak banjir luapan dari jumlah penduduk yang mencapai 3500 jiwa tersebut, mereka sangat senang dengan kedatangan bupati yang bertandang ke tempat warga, bahkan warga berebut bersalaman dengan bupati yang jarang bahkan belum pernah dilakukan leh warga dan tak jarang pula meminta berselfi (foto) dengan Faida.
Melihat antusiasme warga yang berebut untuk bertemu dengan bupati, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Jember mengatakan ini merupakan bentuk kerinduan 2 arah yaitu antara pemimpin dan rakyatnya yang sama – sama ingin bertemu.
“Karena keterbatasan waktu dan jarak sehingga sangat jarang ketemu dan saya kira hal yang wajar wajar saja, tetapi yang penting bisa meringankan mereka dan menghibur mereka,” ujarnya.
Bupati juga menjelaskan, bahwa bantuan yang diberikan disamping dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember juga ada bantuan dari Provinsi Jawa Timur yang diantar langsung Gubernur Jatim, Khofifah melalui BPBD berupa alat – alat masak sandang, sembako dan beberapa peralatan seperti tikar dan kasur sesuai kebutuhan masyarakat.
“Untuk bantuan dari Pemkab Jember sendiri diantaranya dapur umum yang sejak kemarin kita jalankan kebutuhan ibu hamil dan lansia serta balita,” katanya.
Faida juga menyampaikan bahwa sungai yang berada di desa Sumberagung sudah puluhan tahun belum pernah di keruk, oleh karenanya perlu adanya normalisasi dan segera akan di tindak lanjuti kerjasama antara Pemkab Jember dan Propinsi Jawa Timur, agar tidak bolak – balik terjadi banjir karena sangat berpengaruh, di samping rumah warga, juga banjir luapan menggenangi sekitar 50 Ha lahan pertanian.
“Dan tentu saja, ini menjadi suatu rutinitas yang membuat warga selalu resah menanam dengan resiko kebanjiran bukan hanya resah dengan kondisi ini (persawahan terendam) bisa di pastikan petani akan banyak merugi, “ ungkapnya.
“Kita juga akan menggandeng kelompok tani untuk mendapatkan subsidi asuransi petani supaya resiko – resiko alam ini bisa terkaver dengan asuransi petani dan ini memang program kita tahun ini dan sudah kita siapkan anggaran untuk hal tersebut, “ imbuhnya.
Selain dari persawahan kata Bupati ada beberapa sekolah yang terdampak, diantaranya SDN Sumberagung 4 yang kondisinya bangku rusak terlihat air dari banjir luapan masuk hingga satu meter dan perlu ada peninggian dan pavingisasi serta saluran irigasi khusus supaya, sehingga air tidak selalu banjir.
Sementara warga setempat yang mengaku bernama Juariyah yang sempat berselfi bersama Faida mengatakan sangat senang dengan kedatangan dan kepedulian perhatian Bupati dengan memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir luapan.
”Kami sangat senang sekali karena ini (bantuan) adalah suatu bentuk kepedulian seorang Bupati terhadap warganya, semoga bantuan ini bisa bermanfaat, ” katanya.
Agus warga Tambakrejo Barat yang memiliki lahan pertanian seluas 2 Ha, mengatakan banjir Luapan sungai Sumberuling itu terjadi setiap musim penghujan, sehingga berakibat lahan pertanian milik warga yang sudah siap untuk di panen mengalami kerugian.
”Ya bagaimana lagi, petani di sini mengalami gagal panen,” keluhnya. Agus berharap pemerintah mencari solusi untuk mengatasi banjir luapan yang terjadi setiap agar tidak berulang terus menerus.
Diketahui di Desa Sumberagung ada 3 dusun yang terdampak luapan air banjir dari sungai yang dikenal warga setempat dengan sebutan sungai Sumberuling dengan mencapai ketinggian 60 – 80 cm atau setinggi pinggang orang dewasa. Tiga dusun diantaranya Dusun Tambakrejo Timur, Dusun Tambakrejo Tengah dan Dusun Tambakrejo Barat. (Bud/yud/oso)