Pemerintahan
Bupati Jombang Launching Aplikasi BLONJO
Memontum Jombang – Seiring perkembangan zaman yang semakin maju dan maraknya jual beli online di Indonesia, Bupati Jombang launching Beli Produk Njombang Online (BLONJO) dan Elektronifikasi Transaksi, Rabu (23/9/2020) di Pendopo Kabupaten Jombang. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Kepala Cabang Bank Jatim, Wakil Bupati, Sekda, para assisten, Kepala Dinas dan pelaku usaha produk online.
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab menyampaikan, launching aplikasi tersebut, bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Jombang dan Bank Jatim dalam dukung UMKM. Market place ini diperuntukkan bagi produk lokal masyarakat Kabupaten Jombang sebagai wadah untuk memasarkan produk UMKM di Jombang secara online. Di masa depan penjual barang-barang dagangan secara online.
“Tujuan dibentuknya marketplace kali ini dalam rangka mengembangkan transaksi elektronik yang memang Kabupaten Jombang ditunjuk sebagai leading sektor program sistem online. Ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan bagi para pelaku usaha yang mengalami hambatan melakukan penjualan secara offline di era pandemi covid-19. Intinya untuk membantu para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara online, sedangkan syarat menggunakan aplikasi ini yaitu produksi sendiri atau diproduksi sendiri di Jombang, label sesuai standart aturan dan iklan kemasan yang menarik diusahakan tidak memakai kemasan plastik biasa dan mempunyai merek produk,” tandas Bupati.
Bagaimana caranya agar masyarakat bisa memasarkan pada aplikasi tersebut yaitu dengan datang ke Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang untuk proses verifikasi produk sesuai standart deskripsi produk dengan lengkap dan sekaligus foto produk yang ditempelkan harus menarik. “Nantinya masyarakat akan diajari cara protes jual beli di market place yang telah dilaunching dengan menggunakan dua metode pembayaran transaksi yang bisa dilakukan siapapun dengan cash on delivery or broad menggunakan aplikasi QRIS dari Bank Jatim, leading sektor program aplikasinya Dinas Koperasi dan Usaha Mikro sedangkan metode pembayaran akhir kode dari bank indonesia,” ujar Bupati.
Semua pelaku usaha dapat bergabung untuk ikut serta menjual dagangannya di market place yang telah dibuat. “Saya berharap masyarakat mampu memanfaatkan peluang ini, Pemkab Jombang berharap para pelaku UMKM di Kabupaten Jombang mampu berjualan dari rumah masing-masing dengan metode online yang difasilitasi oleh market place ini. Agar terus bangkit perekonomian masyarakat di Kabupaten Jombang, jika sebelumnya semua belanja bersifat manual dengan pembayaran langsung kepada para pedagang secara tunai kali ini pembayaran bisa otomatis terbayarkan oleh sistem online langsung aplikasi belanja berbasis elektronik ini,” jelasnya.
Aplikasi ini telah menggandeng mitra Bank Jatim untuk mempermudah masyarakat dalam pembayaran transaksi online, tidak perlu menyiapkan uang kembalian karena nominal uang dibayarkan bisa pas melalui aplikasi mobile banking Bank Jatim.
Adanya aplikasi Blonjo, beli secara online produk Jombang akan mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah dengan tetap bisa belajar dan memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. “Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang berharap Bank Jatim cabang Jombang dapat terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Jombang maupun masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mengembangkan potensi daerah khususnya Kabupaten Jombang yang selama ini telah memberikan dukungan dengan baik,” tambah Bupati.
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengatakan, Blonjo adalah sesuatu sistem yang fenomenal karena belum ada di Kabupaten/Kota lain. Semoga Kabupaten Jombang bisa jadi role model di Jawa Timur serta masyarakat Jombang lebih maju dari segi ekonomi modern, dengan adanya ekonomi modern juga bisa menambah retribusi daerah dan menjadikan Jombang sebagai ekosistem non tunai di era pandemi covid-19. “Pemerintah Kabupaten Jombang memiliki tugas mensosialisasikan kepada masyarakat Jombang serta merubah mainset membayar non tunai itu lebih aman dan sehat,” ujar Difi Ahmad Johansyah. (jbg-1/syn)