Kabupaten Malang
Bupati Malang Beri Arahan dalam Sosialisasi Demokrasi bagi Masyarakat di Kecamatan Wajak
Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, memberikan arahan dalam Sosialisasi Peran Demokrasi bagi Masyarakat Dalam Menyukseskan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024 di Pendopo Kecamatan Wajak, Selasa (19/04/2022) tadi. Turut hadir dalam kegiatan ini, diantaranya yakni Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Miskat, Ketua KPU Kabupaten Malang, Anis Suhartini, Muspika Wajak, serta jajaran yang lain. Sosialisasi ini, diikuti oleh seluruh Kepada Desa di wilayah Kecamatan Wajak dan Kecamatan Tajinan.
Sosialisasi ini, juga bertujuan agar kepala desa dapat menyalurkan pemahaman yang didapatkan dalam kegiatan ini kepada masyarakat. Hal tersebut dilaksanakan, agar ke depan masyarakat dapat turut berpartisipasi menggunakan suara hak pilihnya dalam Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024.
“Berdasar hal tersebut, maka perlu dipahami bahwa Pemerintah Kabupaten Malang bersama KPU Kabupaten Malang, mulai saat ini sudah mulai memberikan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat untuk dapat memaksimalkan hak pilih suaranya,” kata Bupati Sanusi.
Baca juga :
- Dishub Kota Malang Bidik Sisi Eks Bioskop Kayutangan Heritage Jadi Titik Parkir Pengajuan Lahan
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
Bupati Malang juga menjelaskan, bahwa jumlah pemilih di Kabupaten Malang, kurang lebih mencapai 2 juta jiwa. Tetapi pada saat pelaksanaan Pemilihan Umum, rata-rata pemilih yang dapat menyalurkan hak pilih suaranya hanya berkisar 65 persen.
“Maka dari itu, melalui sosialisasi ini diharapkan masyarakat semuanya dapat mengikuti proses tahapan dan pelaksanaan pemilu,” imbuhnya.
Bupati Sanusi juga menuturkan, jika peran masyarakat dalam menyukseskan Pemilu, sangatlah penting dalam menentukan estafet pemerintahan ke depan. “Setiap calon pemimpin memiliki sifat dan kriteria yang berbeda-beda. Oleh karenanya, gunakan hak pilih dengan semaksimal mungkin, jangan sampai salah pilih karena ini sangat menentukan Negara Indonesia kedepannya. Serta, jangan sampai tidak hadir atau tidak memberikan hak suara pilihannya,” terangnya. (cw1/sit)