Pemerintahan
Bupati Yuhronur Perkenalkan Inovasi ODO dalam Mengatasi Ketersediaan Darah di KIPP Top 15 Kategori Replikasi
Memontum Lamongan – Ojek Darah Online (ODO) adalah sebuah inovasi dari RSUD Ngimbang, Kabupaten Lamongan, untuk memberantas percaloan darah. Inovasi ini, melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal dengan kendali di bawah naungan RSUD.
ODO sendiri, memberikan kepastian pelayanan ketersediaan darah. Sehingga, proses distribusi darah terasa lebih cepat karena dilengkapi aplikasi GPS live 360, dengan memanfaatkan teknologi GPS dapat memudahkan untuk melacak distribusi darah secara real time.
Baca juga:
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
Sejumlah keterangan tersebut, disampaikan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur, di ruang Command Center pada Rabu (07/07), dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Top 15 Kategori Replikasi secara daring. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini, untuk memperebutkan Juara V besar nasional.
“Ojek darah online adalah jawaban dari tuntutan masyarakat dalam bidang kesehatan, sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Lamongan,” terangnya.
Disampaikan Bupati Yuhronur, terjadi peningkatan grafik pengguna ODO, dari 30 persen menjadi 97 persen di semester kedua tahun 2020, setelah adanya inovasi ODO. Sementara distribusi darah secara mandiri, turun dari 70 persen menjadi 3 persen.
Selain itu, terjadi pula peningkatan indeks kepuasan masyarakat (IKM) pada semester 1 tahun 2020 pada Rumah Sakit Ngimbang mencapai 81,05 dan pada semester 2 tahun 2020 meningkat mencapai 82,21.
“Rata-rata pendapatan tukang ojek lokal juga turut meningkat, yakni dari Rp 829.200 menjadi 2 juta lebih setelah adanya ODO. Resiko darah rusak juga dapat diminamalisir dengan penggunaan jasa ODO, karena penyediaan fasilitas cool box (box simpan sesuai standart) dalam pengiriman,” tegasnya.
Dihadapan 10 anggota Tim Panel Independen (TPI) KIPP 2021 yang diketuai oleh, Prof Dr JB Kristiadi, Bupati Yes juga memaparkan bahwa saat ini RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan telah mengembangkan inovasi dan rencana replikasi dari ODO berupa TIPO (Titip pengambilan Obat) dan SWAB GO yang memberi pelayanan berupa pengantaran Sample Swab Covid ke RSUD dr Soegiri dan Laboratorium Kesehatan di Kota Surabaya.
Tidak hanya itu, PMI Lamongan sebagai vendor juga akan mengembangkan inovasi ODO berupa kerja sama dengan ojek konvensional dan Rumah Sakit di sekitarnya untuk distribusi darah.
“Inovasi ODO tidak berhenti di sini. Kami juga telah merencanakan pengembangan inovasi dan rencana replikasi dari ODO. Ada TIPO dan SWAB GO. Kedepannya, PMI juga akan mereplikasi inovasi ini melibatkan ojek konvensional dalam pendistribusian darah,” kata Yuhronur dalam paparan singkatnya yang berbatas waktu.
Sebelumnya, inovasi ODO dari RSUD Ngimbang ini telah mengikuti Kompetisi serupa tingkat Propinsi Jawa Timur di Tahun 2020 dengan predikat TOP 25. (zud/zen/ed2)