Kota Malang
Bus Pariwisata Antar 22 Anggota Dewan Kota Malang ke Juanda
Memontum Kota Malang – Bus Pariwisata berwarna Oren tampak terlihat berhenti di depan SMAN 3 Kota Malang di Jl Sultan Agung, Kecamatan Klojen, Kita Malang, Minggu (2/9/2018) sekutar pukul 14.00. Bus tersebut rencananya bakal membawa 22 anggota Dewan Kota Malang. Titik kumpul pemberangkatan berada di Sultan Agung. Tampak beberapa anggota Dewan yang datang. Diantaranya Ribut Haryanto dari fraksi Golkar. Tampak pula Sugiarto dari PKS dan beberapa orang lainnya yang sudah duduk di bangku depan.
Perlu diketahui bahwa jumlah Anggota Dewan Kota Malang sebanyak 45 orang. Sebanyak 19 orang diantaranya sudah ditahan KPK terkait dugaan kasus suap P APBD 2015.
Pada Jumat (31/8/2018) siang, 2 anggota dewan diperiksa KPK di Polres Malang Kota sebagai saksi yakni Arif Hermanto (PDIP) dan Mulyanto (PKB). Sedangkan pada Sabtu (1/9/2018) giliran 22 anggota dewan Kota Malang menjalani pemeriksaan. Mereka adalah Asia Iriani ( PPP), Indra Tjahyono (Demokrat), Choeroel Anwar (Golkar), Moh Fadli (Nasdem), Nambang Triyoso (PKS), Een Ambarsari (Gerindra), Erni Farida (PDIP), Syamsul Fajrih (PPP), Choirul Amri (PKS), Teguh Mulyono (PDIP), Imam Ghozali (Hanura), Lektkol Purn Suparno (Gerindra), Afdhal Fauza (Hanura), Tutuk Haryani (PDIP), Soni Yudiarto (Demokrat), Ribut Haryanto (Golkar), Teguh Puji Wahyono (Gerindra), Harun Prasojo (PAN), Hadi Susanto (PDIP), Priatmoko (PDIP), Diana Yanti (PDIP), dan Sugiarto (PKS).
Informasinya anggota Dewan yang brangkat ke Jakarta sejumlah 22 orang. Informasinya mereka berangkat bersama ke Bandara Juanda Surabaya untuk terbang Ke Jakarta pukul 20.00. Rencananya ke 22 anggota dewan ini akan memenuhi panggilan di periksa di gedung KPK.
Saat di Jl Sultan Agung Kota Malang, wartawan sempat wawancara dentan Sugiarto. Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak.pernah menerima uang dari Arief Wicaksono.
” Setiap lembaga memang ada yang baik dan yang buruk. Begitu juga dengan dewan. Tapi jangan dipukul rata. Kalau kasus ini tuduhannya dalam kontek berjamaah. Ini adalah awalan yang tudak adil. Saya akan meminta keadilan. Kalau infirmasinya Pak Arief pernah mengatakan semua dapat. Padahal saya tidak pernah menerima yang diberikan Pak Arief. Makanya saya bilang tadi, ini seperti estafet apakah nyampek ke bawah atau tidak. Jangan dipukul rata,” ujar Sugiarto berharap keadilan.
Sementara itu saat akan di wawancarai wartawan Ribut sudah terlebih dahulu meninggalkan Bus. Dia perpindah ke mobil hitam yang semua ada di belakang bus. Mobil tersebut kemudian pergi entah kemana.
Sementara itu ada 2 orang yang terlihat sempat menghadang mobil-mobil anggota dewan yang hendak berhenti untuk turun menuju Bus. Setelah mereka terlihat ngobrol, mobil tidak jadi berhenti. Tak lama kemudian setelah Syamsul Fajrih dari fraksi PPP datang, bus tersebut langsung berangkat meskipun hany berpenumpang beberapa orang saja. (gie/yan)