Kota Malang

Unidha Lepas 605 Wisudawan

Diterbitkan

-

Rektor Unidha Prof. Dr. Suko Wiyono SH, MH, melepas wisudawan/wisudawati. (rhd)

Memontum Kota Malang—-Sekitar 605 mahasiswa program sarjana dan pascasarjana Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang dilepas dalam wisuda semester genap tahun akademik 2017/2018, di lapangan tengah Unidha, Sabtu (1/9/2018).

Ke 605 wisudawan tersebut, terbagi 599 mahasiswa program Sarjana (S1) dan 44 mahasiswa program Pascasarjana. Dari program S1 Sarjana, diantaranya dari Fakultas Psikologi 61 orang; Fakultas Ekonomi prodi Manajemen 78 orang dan prodi Akuntansi 40 orang; Fakultas Pertanian prodi Agrobisnis 14 orang dan Agroteknologi 15 orang; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) prodi PPKn 94 orang, Bahasa Indonesia 85 orang, Matematika 73 orang; Fakultas Hukum 38 orang, Fakultas Teknik prodi Teknik Elektro 13 orang, Teknik Sipil 38 orang, dan Teknik Industri 10 orang. Sedangkan program Pascasarjana, yaitu Magister Hukum 39 orang dan Magister Manajemen ada 5 orang.

Diharapkan, lulusan mampu terserap kerja dengan baik. Artinya bekerja kepada perusahaan atau perorangan, dan bekerja mandiri atau wirausaha. Jika ada yang bekerja kepada orang lain, proses bekerjanya dijadikan sebagai sarana pembelajaran untuk kemudian bekerja sendiri. Sedangkan yang berwirausaha, mampu menciptakan lapangan buat orang lain.

Muslimin, menunjukkan trophy wisuda mahasiswa berprestasi pertama. (rhd)

Muslimin, menunjukkan trophy wisuda mahasiswa berprestasi pertama. (rhd)

“Harapannya, lulusan bisa menciptakan lapangan kerja dan mandiri. Memang tidak mudah, namun sebelumnya mahasiswa kami bekali ilmu enterpreneur, bahkan saat KKN mereka menularkan kewirausahaan sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Seperti kulit singkong jadi dendeng singkong, dan lainnya. Selain itu diajarkan pola pemasaran, baik strategi, promo via website, dan lainnya. Bahkan yang masuk PIMNAS ada 2 tim. Untuk lulusan yang sudah bekerja, semoga kinerjanya baik dan berprestasi. Jaga nama baik almamater,” harap Rektor Unidha Prof. Dr. Suko Wiyono SH, MH, kepada mahasiswa.

Suko menambahkan, Unidha telah siap menyambut revolusi industri 4.0. Sebagaimana yang diharapkan, setiap PT yang akan melakukan kuliah dalam jaringan (daring), harus mempersiapkan literasi data, literasi teknologi, dan literasi SDM. “Daring dijalankan sekitar 30 persen dari mata kuliah. Namun Unidha tidak mengambil mata kuliah umum untuk Daring, seperti PPKn, agama, bahasa Indonesia, karena akan berdampak pada karakter. Dan modulnya harus dipersiapkan dulu. Sebelumnya, ada pelatihan daring oleh Aptisi VII di Malang yang diikuti 99 perwakilan seluruh Indonesia. Dan perwakilan Unidha, Eddy Suprihadi, S.Kom, MMSI (Kepala BAAK), menyabet peringkat 1 perorangan, dan kedua untuk PTS Jatim,” papar Suko.

Advertisement
Para wisudawan dan wisudawati Unidha. (rhd)

Para wisudawan dan wisudawati Unidha. (rhd)

Sementara itu, wisudawan terbaik diraih oleh Muslimin, SPd, mahasiswa FKIP prodi bahasa Indonesia dengan IPK 3,95. Pria asal Tuban, kelahiran 11 Januari 1993 mengaku, butuh perjuangan tinggi untuk merampungkan 155 sks dalam 4 tahun. Sebab kedua orangtuanya (Wardi dan Nasmi) hanyalah seorang petani dan wirausaha kecil seadanya. Sehingga Muslimin harus mencari biaya kuliah sendiri dengan membuat seni kaligrafi, memberi les, dan mengajar selama 2 tahun di Pondok Pesantren Darul Ukhuwah (PPDU) Pakis.

“Saya mengajar jam pagi kesatu hingga ketiga untuk SMP dan MA. Karena saya harus menyesuaikan dengan jam kuliah. Alhamdulillah, setelah lulus saya langsung ditawari menjadi guru tetap. Selain itu, saya juga membuat 2 buku modul kaligrafi, yaitu Buku Belajar Kaligrafi Khot Naskhi untuk kelas 1 SMP, dan Buku Tamrinat Likhotin Naskhi untuk kelas 2 SMP. Keduanya terbit 3 tahun lalu. Saya juga membuat spidol khusus kaligrafi seharga Rp 2.500, yang cukup laris,” ungkap anak ketiga dari lima bersaudara ini. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas