Berita

“Busa Salju” di Sungai Arjasa Jember, Ternyata Limbah Busa Pabrik Triplex

Diterbitkan

-

Busa Salju di Sungai Arjasa Jember, Ternyata Limbah Busa Pabrik Triplex

Jember, Memontum – Salah satu sungai yang terletak di Desa/Kecamatan Arjasa dan Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, airnya dipenuhi dengan busa yang diperkirakan berasal dari perusahaan triplex di Arjasa, nampak jelas di DAM Gayam.

“Kalau sering sih tidak, tapi ini kebetulan waktu hujan kemarin lusa itu terjadi limbah seperti itu, yang jelas, limbah itu berasal dari pabrik triplex itu,” kata Buhori (73) warga Desa Patemon yang posisi rumahnya tepat di pinggir sungai, saat ditemui Memontum.com, Kamis (21/11/2019) siang.

Busa dari Pabrik Triplex Arjasa yang mengalir ke sungai

Busa dari Pabrik Triplex Arjasa yang mengalir ke sungai

Karena banyaknya busa di sungai belakang rumahnya lanjut Buhori, air sungai yang sering dimanfaatkan oleh warga setempat, seperti tidak kelihatan, karena hanya yang nampak busa warna putih.

“Dulu pernah tejadi juga, dan itu mengakibatkan orang yang mandi di sungai gatal, itu lain yang ke tanaman, saya tidak ngerti, saya bukan orang petani,” tuturnya.

Buhori mengaku, rata-rata 70 persen orang sekitar rumahnya banyak yang mandi, mencuci di sungai. Kalau ada busa itu, terpaksa harus mencari tempat lain untuk mandi dan lain-lainnya.

Advertisement

“Busa itu, datangnya kemarin pukul 15.00 WIB (pukul 03.00 sore). Saya lihat sampai pagi masih ada, wong di belakang rumah kok sungainya,” akunya.

Informasi yang diterimanya, adanya busa di sungai itu membuat warga resah, sehingga sungai yang berbatasan dengan Desa Arjasa tersebut, membuat warga setempat mendatangi perusahaan triplex.

“Kemarin infonya, Kasun sama BPD dari Desa Patemon kesana, ke perusahaan, kalau yang dari Desa Arjasa Pak RT dan Pak RW Kesana (Perusahaan), bahkan dari polsek juga kesana juga,” jelasnya.

Yang saya tahu sambung Buhori, tiga kali ini sudah terjadi, sejak ada perusahaan triplex itu, kalau yang dulu malah lebih parah, airnya sampai coklat.

Advertisement

Buhori mengaku, sebelum ada perusahaan triplex tidak pernah terjadi semacam ini, tetapi, begitu ada perusahaan triplex ini, ada hal semacam ini di sungai.

“Kalau sebelum ada pabrik, aman mas kita mandi, sedangkan ini kebetulan kemarau, dan ikan sempat mabuk (mati) kemarin,” tegasnya.

Sementara, salah satu petugas pengairan setempat, M.Yasin mengatakan jika kejadian ini sangat merugikan pihak pengairan, pasalnya kualitas irigasi yang dipruntukkan pertanian dan sebagai manfaat orang banyak malah tercemar.

“Sungai disini, bukan hanya untuk irigasi ke persawahan, tetapi juga untuk kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Advertisement

Dirinya meminta, agar pihak terkait bisa meninjau lokasi atau perusahaan triplex tersebut. Bagaimana, agar supaya air di sungai tidak tercemar lagi ke depannya.

“Sementara dinas terkait, harus meninjau lokasi. Terutama dinas lingkungan hidup. Supaya kedepan tidak parah, pencemarannya,” tegas Yasin.

Saat sejumlah awak media hendak menemui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember, salah satu petugas menyampaikan, jika pimpinannya sedang keluar ke TPA Pakusari. (gik/yud/oso)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas