Kabupaten Malang
Cari Kayu Bakar, Pemuda Meninggal di Parit Sananrejo
Memontum Malang —Tiga hari Budiono (23) tak kunjung pulang usai pamit mencari kayu bakar. Jumat (17/11/2017) pagi, gempar wilayah Dusun Betek RT 41/RW08 Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Budiono tergeletak di parit setempat.
Parit itu selebar 1 meteran. Airnya tidak mengalir. Korban Budino tergeletak di pinggiran aliran air. Posisinya tengkurap. Jarak parit hanya ratusan meter dari rumah keluarga Budiono. Sejak Selasa, ia memang tidak kunjung pulang. ANGKAT : Anggota MSR evakuasi jenazah. (dokumentasi Polsek Turen)
“Pihak keluarga menyebutkan, korban menderita penyakit epilepsi. Dugaan kami, sakitnya kambuh saat ia cari kayu bakar, ” terang Kapolsek Turen, Kompol Agus Guntoro, mendampingi Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung kepada memontum.com.
Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. Termasuk ibu korban dan kerabatnya. Selasa sore, menurut keluarga, Budiono pamit mencari kayu bakar di ladang tetangga. Siangnya, sang ibu korban tengah menuju Pasar Gadang untuk berjualan sayur.
Baru malam, pukul 23.00, ibu korban pulang. Ia tahu, korban tidak kunjung pulang. Esoknya, Rabu (15/11/2017) pagi, ia menceritakan soal ketidakpulangan Budiono. Ia sempat disarankan Imam Soleh (52) agar mencari di pekarangan atau lahan.
Keluarga dan warga sempat mencari korban sejak pukul 19.00 hingga pukul 24.00. Namun keberadaan korban tidak ditemukan warga. Kekuatiran bertambah akan keselamatan korban Budiono.
Dua hari, semalaman, warga mencari keberadaan korban Budiono. Pencarian ini sampai tengah malam. Jumat pukul 07.30, tersiar kabar ada penemuan jenazah memakai celana pendek. Benar saja, korban tersebut adalah korban Budiono.
Dari musibah itu, sejumlah saksi dimintai keterangan. Diantaranya, Imam Sholeh (52), Guntur (50), Solehudin (38) dan Maskud (59). Usai dipastikan identitas korban, jenazah dievakuasi tim Malang Selatan Rescue (MSR). Jenazah langsung dibawa ke rumah duka. (sos)