SEKITAR KITA

Cegah Adanya Pasien Hepatitis, RSUD dr Soedomo Siapkan Langkah Antisipasi Dini

Diterbitkan

-

Cegah Adanya Pasien Hepatitis, RSUD dr Soedomo Siapkan Langkah Antisipasi Dini
Humas RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek, Sudjiono. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Dalam rangka mengantisipasi adanya penyakit hepatitis akut, RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek mulai siapkan ruang isolasi khusus hingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Meski sampai saat ini belum ada pasien dengan gejala hepatitis yang dirawat di RSUD, namun rumah sakit milik daerah ini sudah melakukan langkah antisipasi.

“Persiapan langkah-langkah ini merupakan antisipasi dini RSUD. Jadi, kita akan persiapkan ruangan khusus pasien dengan SDM yang akan menangani nanti,” ungkap Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sudjiono, saat dikonfirmasi Jumat (13/05/2022) pagi.

Selain itu, lanjutnya, RSUD juga sudah mempersiapkan sistem rujukan terintegrasi. Dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kewaspadaan, jika ada pasien dengan gejala hepatitis akut yang ada di Trenggalek.

“Dengan langkah ini, diharapkan jika ada kasus dengan indikasi Hepatitis akut bisa terdeteksi sejak dan ditangani sejak dini,” imbuhnya.

Advertisement

Kemudian, rumah sakit plat merah ini juga mempersiapkan langkah-langkah penanganan, apabila ada pasien dengan indikasi Hepatitis akut.

“Tidak hanya koordinasi saja dengan beberapa pihak, namun kita sudah menyiapkan sistem rujukan terintegrasi. Nantinya pasien dengan keluhan yang mengarah ke Hepatitis akut tanpa gejala akan ditangani melalui rujukan terintegrasi. Baik pasien yang datang dari puskesmas, praktek dokter, maupun dari klinik kesehatan,” terang Djiono.

Dijelaskannya, penyakit Hepatitis akut ini merupakan kondisi peradangan atau inflamasi pada hati atau liver. Penyakit ini terjadi secara tiba tiba dan berlangsung dalam jangka waktu yang singkat.

Baca juga :

Advertisement

“Hepatitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan peradangan pada hati. Diantaranya infeksi bakteri, kerusakan liver hingga cidera pada bagian liver,” jelasnya.

Masih terang Djiono, terkait ruang penanganan pasien Hepatitis. Saat ini pihaknya sudah menyiapkan 3 ruang isolasi dan 3 ruang HCU yang bertempat di ruangan dahlia RSUD Dr Soedomo.

Sedangkan untuk SOP penanganan sendiri pasien dengan umur 12 tahun dengan gejala panas dan lemas akan menjadi indikator screening awal pasien Hepatitis tanpa gejala. Kemudian akan dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai hasil screening.

“Kepada masyarakat, kami himbau untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Guna meminimalisir risiko penularan Hepatitis. Seperti rajin mencuci tangan, makan makanan yang bergizi dan memastikan semua peralatan makan benar-benar bersih,” papar Djiono.

Disinggung terkait tanda-tanda hepatitis, Djiono berpesan, agar masyarakat sigap jika muncul tanda-tanda atau gejala seperti mual, muntah, sakit perut, diare, dan kadang disertai demam ringan. Gejala akan semakin berat jika muncul tanda-tanda seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan buang air besar berwarna putih pucat.

Advertisement

“Jika terjadi atau muncul tanda-tanda atau gejala yang disebutkan, masyarakat diminta agar segera memeriksakan ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut,” terangnya. (mil/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas