Lamongan

Cegah Kekeringan dan Banjir, Pemkab Lamongan Bakal Manfaatkan Bengawan Mati

Diterbitkan

-

Cegah Kekeringan dan Banjir, Pemkab Lamongan Bakal Manfaatkan Bengawan Mati

Memontum Lamongan – Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Hal inilah yang tengah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamongan, dalam usahanya mengentaskan permasalahan banjir.

Pemkab Lamongan, saat ini tengah berupaya untuk tidak hanya menyelesaikan permasalahan terkait banjir ketika musim penghujan. Namun, juga berusaha memastikan pemenuhan kebutuhan air pada musim kemarau tercukupi, dengan memanfaatkan Bengawan Mati.

Untuk memastikan usaha tersebut terlaksana, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, meninjau sudetan irigasi di Kecamatan Glagah dan Kecamatan Karangbinangun. “Jadi ini sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan, agar nanti ketika musim kemarau, masyarakat tidak kekurangan air dan bisa memanfaatkan sudetan yang dibuat di dua titik ini. Yakni di Kuro Glagah dan Gawerejo Karangbinangun, yang mana ini kita ambil dari Bengawan Mati. Alhamdulillah, ini sudah dikerjakan hampir 80 persen dan tinggal satu arah lagi ke gorong-gorong. Harapannya nanti, saat musim kemarau bisa dimanfaatkan untuk pengairan. Selain itu, pada musim penghujan seperti ini juga dapat dimanfaatkan sebagai penampung luapan air,” terangnya, Minggu (20/03/2020).

Baca juga:

Advertisement

Normalisasi jaringan irigasi ini dilakukan, tambahnya, sepanjang kurang lebih 1500 meter dari Desa Gawerejo sampai dengan Desa Kuro, dengan pasokan air baku dari Bengawan Mati melalui pintu air di Desa Gawerejo. Selain itu, untuk penanganan banjir di Lamongan, pihaknya juga akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemprov Jatim.

Diungkapkannya, bahwa sembari menunggu kepastian terkait hal-hal yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemkab Lamongan dalam penanganan banjir, ada dua hal yang menjadi prioritas Lamongan. Yaitu, pembangunan pintu air dan pengerukan sungai yang sudah mulai dangkal.

“Ada banyak pertimbangan. Kemarin yang kami prioritaskan, itu adalah membangun pintu airnya dahulu, karena pintunya itu sudah sangat lama dan memang butuh untuk diperbaiki. Prioritas yang kedua, ini adalah pengerukan sungai yang sudah mulai dangkal. Nanti, apapun yang menjadi tanggung jawab kami dalam penanganan banjir, ini akan terus kami usahakan serta koordinasi terkait langkah-langkah yang juga terus kami lakukan,” terangnya. (zen/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas