Kota Malang
Cegah Kenakalan Remaja, Perkuat Sinergi Operasi Sayang di Tahun 2019
Memontum Kota Malang – Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Malang menggelar diskusi bersama bertajuk Evaluasi Pelaksanaan Operasi Sayang yang menitikberatkan Pembinaan dan Pencegahan Kenakalan Siswa, di Ijen Suite Hotel Malang, Selasa (11/12/2018). Operasi Sayang merupakan program kerja inovatif Dinas Pendidikan dalam Pembinaan dan Pencegahan Kenakalan Siswa, dengan melibatkan Polres Malang Kota, BNN Kota Malang, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan Kota Malang sebagai upaya nyata dalam meminimalisir kenakalan pelajar di Kota Malang.
“Program Operasi Sayang ini semakin berdaya guna, efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kami mohon kesediaan bapak ibu narasumber serta kepala SD maupun Kepala SMP untuk memberikan masukan serta kritik sebagai bahan evaluasi kami dalam pelaksanaan Operasi Sayang di masa mendatang,” jelas Kepala Bidang Pembinaan SMP Dindik Kota Malang Siti Ratnawati SH, M.Pd, mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Dra. Zubaidah, MM.
Menghadirkan beberapa narasumber kompeten, di antaranya Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto, SH, MH, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang AKBP Ir. Bambang Sugiharto, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM, dan Kasat Binmas Polres Malang Kota AKP Nunung Anggraeni, SH.
Operasi Sayang turut mendukung tercapainya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Malang, tertinggi kedua di Jawa Timur, sebagai bentuk kerja nyata Dinas Pendidikan untuk meningkatkan masyarakat terdidik dan berkarakter dalam upaya membangun generasi muda yang bermartabat, generasi emas, dan mampu menghadapi tekanan era globalisasi, budaya asing dan kebebasan informasi.
“Remaja memiliki potensi kenakalan yang sangat tinggi. Agar potensi kenakalannya itu tercegah secara dini, maka para kepala sekolah harus dibekali menangani kasus kenakalan remaja. Kalau sudah terjerumus ke nakal, dalam hal ini nakal pergaulan, penyimpangan penggunaan IT, nyoba-nyoba narkoba dan lain-lain, itu susah untuk mengembalikannya. Untuk itu menjadi tugas bersama untuk mendeteksi sebagai langkah pencegahan, dan solusi agar terhindar dari penyimpangan. Karena mereka adalah potensi-potensi yang akan memimpin negara. Harapannya setiap remaja yang memasuki usia dewasa mampu memaksimalkan potensinya,” jelas Sekda Kota Malang Wasto, SH., MH.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang AKBP Ir. Bambang Sugiharto, M.Si memperkenalkan tugas pokok, fungsi, serta wewenang BNN yang meliputi pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Menurutnya, faktor penyebab penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja, khususnya pelajar, yakni faktor keluarga, lingkungan, karakter individu remaja atau pelajar yang lemah, sehingga mudah terjerumus oleh ajakan, bujukan dan rayuan temannya dalam rangka pencarian jati diri. “Selain itu, mudahnya mendapatkan obat-obatan terlarang, murahnya harga narkotika, serta kurangnya komunikasi yang terjalin di dalam sebuah keluarga, merupakan salah satu faktor rentan terjadinya penyalahgunaan narkotika/obat-obatan terlarang oleh remaja, khususnya pelajar,” jelas Bams, sapaan akrabnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM menyampaikan sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), yang bertujuan membiasakan masyarakat untuk berperilaku sehat, sehingga produktivitas kerjanya meningkat tanpa terhambat penyakit yang kronis, dimana akhirnya kesejahteraan masyarakat pun meningkat. Selain itu, diberikan pemahaman tentang stunting (kerdil), jenis-jenis penyakit menular disertai cara mengatasinya, dan ragam imunisasi sebagai upaya membangun kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit
“Piranti telepon genggam berbasis android maupun piranti teknologi lainnya, saat ini rawan menjadi media penyebab kenakalan remaja. Mudahnya akses informasi tanpa pendampingan dan pengawasan orangtua di rumah atau guru di sekolah, umumnya dimanfaatkan anak-anak untuk melihat hal-hal tak sepantasnya. Selain itu, kenakalan pelajar yang dilakukan saat ini, seperti membolos, merokok, berpacaran yang melewati batas padahal belum cukup umur, serta tindakan lainnya oleh anak dibawah umur,” ungkap AKP Nunung Anggraeni, SH Kasat Binmas Polres Malang Kota.
Acara ini diikuti oleh Kepala Sekolah jenjang SD dan SMP negeri dan swasta di Kota Malang, dengan rincian 210 orang Kepala SD Negeri dan Kepala SD Swasta, 104 orang Kepala SMP Negeri dan Kepala SMP Swasta, 15 orang pengawas SD dan SMP, serta 12 orang anggota tim operasi sayang, yang dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto, SH, MH. (rhd/yan)