Kota Malang
Ciptakan Perempuan Tangguh, Iwapi Kota Malang Beri Pelatihan Ojek Online Perempuan
Memontum Kota Malang – Sebanyak 20 ojek online (Ojol) perempuan di Malang Raya, diberikan pelatihan oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kota Malang, di Kantor Iwapi Jalan Jambu, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Selasa (31/01/2023) tadi.
Ketua DPC Iwapi Kota Malang, Arien Suprastiwi, mengatakan jika pelatihan tersebut diberikan agar para perempuan, agar tidak bergantung kepada siapapun. Sehingga, dapat menciptakan sosok perempuan yang tangguh dan mandiri.
“Sifat dari seorang perempuan itu adalah selain profit oriented, juga berkenan membesarkan dirinya sendiri dan keluarganya. Itu yang saya harapkan perempuan harus bisa,” ujar Arien.
Tentu, pihaknya sangat memberikan apresiasi yang luar biasa, untuk para Ojol perempuan yang banting tulang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan di jalanan. Sehingga, dengan diberikan pelatihan tersebut, dirinya berharap agar profesi ojol bisa dijadikan sebagai pekerjaan sampingan.
“Kami berharap, Ojol ini hanya sampingan. Bukan berarti hal itu tidak baik. Tetapi, seharusnya perempuan itu bisa mengusahakan sesuatu yang lebih berpotensi,” katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Wakil Ketua Umum bagian Kontak Organisasi Iwapi Kota Malang, Rike Fransiska, menurutnya para ojol perempuan itu memiliki resiko yang tinggi ketika berada di jalanan. Sehingga, menurutnya pelatihan itu perlu diberikan kepada para ojol perempuan yang ada di Kota Malang.
Baca juga :
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
- Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
“Mereka perempuan, belum lagi kalau punya anak harus mengurusi anak, apalagi kalau pulang malam dan hujan. Makanya kita berharap profesi ojol ini dijadikan sampingan. Dengan pelatihan ini, supaya mereka juga memiliki skill dan tidak terus bekerja di jalan,” ujar Rike.
Lebih lanjut dirinya juga menyebut, jika anggota dari Gaspol sendiri ada sebanyak 141 orang. Itu nantinya akan dilibatkan dalam pelatihan yang digelar. Namun, guna memaksimalkan pelatihan, akan dibagi per kelas yang diikuti oleh 10 orang.
“Pelatihan hari ini kita ada hand bucket dan menjahit. Menjahit pola dasar, jadi mulai mengukur sampai dengan membuat pola. Kami pinginnya itu per kelas. Yang kita batasi ada 10 orang per kelas. Intinya biar bisa maksimal hasilnya. Kita dampingi mereka, sampai nanti punya branding. Kita bantu uruskan NIBnya, bikin merknya, P-IRT nya,” lanjutnya.
Sementara itu, anggota Gaspol Malang Raya, yang juga mengikuti kelas pelatihan hand bucket, Rintani, mengaku senang mendapat pelatihan tersebut. Sebab, hal itu dinilai bisa menambah ilmu dan skill untuk terus diasah.
“Senang sekali karena menambah ilmu saya. Kalau bisa, kedepan Iwapi Kota Malang tetap melakukan pendampingan khusus untuk gaspol tangguh atau wanita dan ibu-ibu di Malang Raya,” ujar wanita yang berprofesi sebagai ojol sejak tahun 2019 itu. (rsy/sit)