Pemerintahan

Covid-19 Trenggalek Tambah 2 Orang, Total 22, Sembuh 15 dan Rawat 7 Pasien

Diterbitkan

-

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek, dr Murti Rukiyandari saat telekonferensi di gedung Smart Center. (ist)
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek, dr Murti Rukiyandari saat telekonferensi di gedung Smart Center. (ist)

Memontum Trenggalek – Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek dr Murti Rukiyandari kembali mengumumkan 2 tambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Selanjutnya keduanya disebut dengan pasien 21 dan pasien 22 Trenggalek.

Diketahui, pasien 21 adalah wanita (28) seorang warga dari Desa Sidomulyo Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek. Adapun riwayat perjalanan atau indikasi resiko tertular Covid-19 adalah pasien 21 sebelumnya bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga di Surabaya.

“Pasien 21 merupakan PRT di Kota Surabaya. Namun karena hamil di 3 bulan terakhir berhenti bekerja, dan kemudian tinggal di rumah kos yang ada di Surabaya bersama suaminya,” ungkap dr Murti, Jumat (26/06/2020) sore.

Pada 15 Juni 2020 pasien 21 pulang ke Kecamatan Pule bersama suaminya menggunakan sepeda motor. Sesampainya di rumah langsung melapor ke Satgas Desa dan selanjutnya melaksanakan isolasi mandiri di rumah.

Advertisement

Selanjutnya pasien 21 bersama suami menjalani pemeriksaan Rapid Tes di Balai Desa Sidomulyo dengan hasil keduanya baik pasien 21 maupun suami Reaktif. Sehingga harus menjalani isolasi di rumah karantina Desa Sidomulyo.

“Saat dilakukan Swab Test di RSUD dr Soedomo Trenggalek dan selanjutnya dibawa ke Asrama Covid 2 Kabupaten Trenggalek untuk melanjutkan isolasinya. Hingga hasil Swab Test menunjukkan jika pasien 21 positif Covid-19,” imbuhnya.

Dari hasil Tracing yang dilakukan Puskesmas Pule, ditemukan 6 orang kontak erat Pasien 21 diantaranya suami, ayah, ibu, kakek, nenek dan adiknya pasien 21 yang tinggal di Desa Sidomulyo Kecamatan Pule.

Suami pasien 21 hasil Swab Test nya dinyatakan negatif dan 5 orang kontak erat yang lain sudah dilakukan pemeriksaan Rapid Tes pada 25 Juni 2020 dengan hasil 2 orang Reaktif yakni nenek dan adik pasien, 3 orang lainnya Non Reaktif.

Advertisement

“Kesimpulan yang didapatkan dari hasil tracing pasien 21 adalah bahwa kemungkinan pasien 21 terinfeksi atau terpapar virus Covid-19 saat berada di Surabaya,” tegas dr Murti.

Masih terang wanita yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Durenan ini, pasien selanjutnya adalah pasien 22 yang merupakan wanita (56) warga Desa Cakul Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek.

Untuk riwayat perjalanan atau indikasi resiko tertular Covid-19 diketahui jika pasien 22 bekerja sebagai petugas Cleaning Services di sebuah perusahaan bidang konstruksi di kawasan Pantai Mentari Surabaya.

“Di Surabaya pasien 22 tinggal bersama suaminya di rumah kos di Kelurahan Sidodadi Kecamatan Simokerto Surabaya. Suami pasien 22 bekerja sebagai karyawan toko kelontong yang ada di Jl Kiai Mansur Surabaya,” terangnya.

Advertisement

Pada 13 Juni 2020, pasien 22 dan suaminya pulang ke Desa Cakul dari menggunakan sepeda motor dan sempat mampir nyekar di makam Desa Pandean. Sesampainya di rumah, memanggil 3 orang tukang listrik untuk memperbaiki instalasi listrik di rumahnya yang saat itu rusak.

Kemudian, lanjut Murti, pasien 22 dan suaminya menjenguk tetangganya yang sedang sakit dan dirawat di klinik Panggul.

“Saat pasien diperiksa Rapid Tes di Surabaya dengan hasil Reaktif dan langsung diperiksa Swab pada hari itu juga. Karena hasil Rapid Tes reaktif, selama menunggu hasil swab pasien diminta melaksanakan isolasi mandiri di rumah kos,” kata dr Murti.

Namun pasien 22 memutuskan untuk pulang ke Desa Cakul dengan menggunakan mobil Travel milik tetangganya.

Advertisement

Selanjutnya pada 25 Juni 2020, hasil swab keluar dan dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19.

Dari hasil tracing yang dilakukan oleh Puskesmas Pandean ditemukan 11 orang kontak erat pasien 22 diantaranya Suami, 1 orang Anak, 1 orang Menantu, 2 orang cucu, 3 orang tukang listrik, 2 orang tetangga dan 1 orang sopir travel.

“Kesimpulan dari hasil tracing dan penelusuran kasus pasien 22 sangat mungkin terinfeksi atau terpapar virus di daerah Simokerto Surabaya,” tuturnya.

Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengambil langkah memindahkan ruang isolasi pasien 21 dan 22 serta suami pasien 22 di Asrama Covid 1 BKD Kabupaten Trenggalek untuk dipantau perkembangan kesehatannya. Sedangkan untuk nenek dan adik pasien 21 diisolasi di Ascov 2.

Advertisement

Melakukan edukasi dan menerapkan isolasi mandiri di Rumah bagi kontak erat/OTG pasien 21 dan 22, dengan pengawasan secara ketat oleh Satgas Desa Sidomulyo Pule dan Desa Cakul Dongko.

“Menetapkan kawasan disiplin physical distancing di sekitar titik isolasi mandiri OTG pasien 21 dan 22 serta melakukan desinfeksi secara berkala, edukasi dan pembagian masker untuk masyarakat di sekitar kawasan physical distancing,” pungkas dr Murti.

Dengan adanya tambahan 2 kasus positif Covid-19 hari ini, maka total pasien positif Covid-19 Kabupaten Trenggalek sampai saat ini adalah 22 orang dimana 15 orang telah dinyatakan sembuh dan tersisa 7 orang yang belum sembuh. 6 orang dalam kondisi baik dan berada di Asrama Covid 1 BKD Kabupaten Trenggalek sedangkan 1 orang masih menjalani perawatan di RS.

Masih terang dr Murti, New Normal bukan berarti bebas atau aman dari Virus Corona. New Normal/Kenormalan Baru adalah tatanan/kebiasaan baru untuk beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19. New normal dilakukan sebagai upaya kesiapan untuk beraktivitas di luar rumah seoptimal mungkin dibarengi dengan menjalani protokol kesehatan sebagai pencegahan penyebaran dan penularan COVID-19.

Advertisement

“Salah satu kenormalan baru tersebut adalah penggunaan masker saat berada di luar rumah atau di ruang publik. Bagi orang sehat masker sangat penting untuk mencegah terpapar atau tertular virus, sedangkan bagi pembawa virus masker berguna untuk mencegah penularan pada orang lain. Mengingat tidak semua yg membawa virus jatuh sakit maka peran masker sangat penting di era New Normal,” tutupnya. (mil/oso)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas