Pemerintahan
Dampak Covid-19, Pengiriman PMI ke Luar Negeri Masih Tutup
Disnaker Kabupaten Malang Perkuat Aspek Kegiatan
Memontum Malang – Salah satu dampak pandemi covid-19 saat ini, pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga saat ini masih ditutup. Khusus untuk wilayah Kabupaten Malang jumlah total sekitar 680 calon PMI.
Meski begitu, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang tidak tinggal diam. Disnaker telah menyiapkan langkah antisipasi jika sewaktu-waktu Kementerian Tenaga Kerja mengeluarkan kebijakan untuk pengiriman PMI ke luar negeri.
Seperti yang dilakukan Disnaker jauh sebelumnya yaitu menggelar sosialisasi kesiapan protokol kesehatan menjelang dibukanya pengiriman PMI ke luar negeri di gedung Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Disnaker Kabupaten Malang, Senin (27/7/2020) siang.
“Untuk sementara pengiriman PMI ditutup. Saya mengantisipasi jika sewaktu-waktu dibuka, bagaimana penerapan protokol kesehatan ini. Disosialisasikan kepada P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia),” kata Kepala Disnaker Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo ditemui di sela kegiatan Sosialisasi Kesiapan Protokol Kesehatan.
Jelas Yoyok, dalam sosialisasi tersebut pihaknya tetap mengacu pada prinsip protokol kesehatan. Misalnya setiap peserta pelatihan diwajibkan memakai masker. Kemudian, sebelum masuk ke ruangan kegiatan, diwajibkan melalui bilik antiseptik, dicek suhu tubuh dengan thermogun, wajib cuci tangan serta memakain handsanitizer serta menerapkan physical distancing. Sosialisasi, lanjut dia, akan dilakukan secara bertahap.
“Karena physical distancing. Maka kami undang 20 orang dulu. Ini kami jemput bola, jangan sampai nanti mendadak,” ungkapnya.
Lanjut Yoyok, para calon PMI yang hendak berangkat ke luar negeri itu harus memenuhi segala persyaratan, utamanya kesehatan. Menurut Yoyok, sejauh ini para PMI yang pulang ke Kabupaten Malang tidak ada satupun terjangkit Covid-19. Berdasarkan data yang dikantongi Disnaker dari bulan Maret hingga saat ini, yang pulang dari luar negeri melalui Bandara Internasional Juanda ataupun Bandara Abdulrachman Saleh tercatat sekitar 1.100 orang.
Ditambahkan, dari hasil pemeriksaan Tim Medis Karantina Kesehatan Pelabuhan 2 Probolinggo Wilayah Kerja Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang, seluruh eks PMI memiliki suhu tubuh normal. Seluruhnya memiliki dokumen kesehatan berupa tes rapid yang menunjukkan hasil non reaktif atau tes PCR yang menunjukkan hasil negatif Covid-19. Seluruh penumpang diharuskan melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
“Semua dalam kondisi sehat sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatan dan tidak ada yang positif Covid-19.” tegasnya. (sur/tim)