Lumajang
Di Lumajang, Orang Tak Mengerti Aturan pun Bisa Jadi Pengawas Proyek
“Pak Anis itu yang memonitor, monitoring. Dia kan orang PU. Terkait besi yang dipakai dan batuan jenis apa,” kata dia, namun ketika diajak berbicang lebih lanjut, pria itu pergi menjauh hingga tak sempat awak media menyakan namanya.
Tak lama kemudian, awak mediapun mencoba mencari informasi dari warga sekitar yang kesehariannya mangkal didepan kantor Camat Klakah itu.
Didapati pengakuan, jika wargapun menyayangkan akan pengerjaan proyek itu menurutnya terkesan diam – diam dengan mengenyampingkan keterbukaan pada publik.
“Ya tidak tau bangunan itu apa maksud dan tujuannya. Berapa anggarannya dan berasal dari mana ya tidak tau. Biasanya ditempat lain jika ada proyek beginian, didepannya ada papan namanya,” kata Adi (39) warga setempat.
Sementara Anis, saat dihubungi melalui handphone pribadinya, sontak menjamin, jika besok papan nama akan terpasang.
“Masalahnya itu PL (penunjukan langsung), nilainya kan kecil. Besok tak suru pasang saja papan namanya,” terang Anis.
“Kalau memang diharapkan pasang papan nama, ya ada papan namanya, rekanannya sudah tak beri informasi agar papan nama dipasang,” imbuhnya.
Ditanya wajib tidaknya proyek memasang papan nama, ia mengaku kurang memahami terkait aturan itu.
“Saya itu yang kurang paham, kalau memang dari teman-teman menginformasikan supaya tertib, ya nanti saya suru masang aja,” tukasnya.
Terlebih ditanya soal sanksi jika tak pasang papan nama, sembari membernarkan jika dirinya sebagai pengawas proyek itu, ia menambahkan jika akan menyakan kepada yang lebih pahan aturannya.
“Iya saya pengawasnya, disini saya selaku pengendali kontruksi, bagaimana supaya hasilnya nanti bisa bagus, dan sempurna, kalau soal papan nama dan sebagainya nanti saya tanyakan yang paham aja” pungkas Anis.(adi/yan)